Rabu 19 Jan 2022 03:18 WIB

Kemegahan Aula Arab di Museum Leighton House

Pembangunan Aula Arab dimulai pada 1877.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Aula Arab yang disediakan di Museum Leighton House, London, digambarkan oleh salah satu pemandu wisata ibu kota Inggris sebagai ruang paling menakjubkan
Foto:

Setiap kamar memiliki tujuan, dimana masing-masing dilengkapi dengan kenang-kenangan dari perjalanannya, seperti kain bermotif dan lukisan kebangkitan klasik. Hal ini adalah pengaturan domestik yang mengungkapkan selera halus artis dan kepribadian duniawi, serta elemen yang mencolok.

Kurator senior Museum Leighton House, Daniel Robbins, menyebut bangunan tersebut merupakan ekspresi artistik dan ambisius bagi seorang seniman muda. Sebuah ruangan secara khusus telah dinobatkan sebagai bintang dari Leighton House, yaitu Aula Arab.

"Orang-orang selalu mengomentari eksterior rumah relatif polos dan tidak memberikan kekayaan interior. Mereka akan datang dan tidak tahu bahwa Aula Arab ada di sana. Jadi, ketika mereka menemukannya, hal itu tidak pernah berhenti membuat mereka takjub. Jika orang tahu Leighton House, satu-satunya hal yang akan mereka ketahui adalah Aula Arab,” ujar dia

Pembangunan Aula Arab dimulai pada 1877. Prosesnya terinspirasi oleh 'La Zisa' (atau 'Al-Aziza' dalam bahasa Arab), sebuah istana Arab-Norman kuno di Palermo, Sisilia. Baik Leighton maupun Aitchison tertarik pada ceruk dinding sarang lebah, mosaik emas dan air mancurnya.

Aula Arab Leighton berubah menjadi oasis yang akrab, dengan dinding ubin yang secara visual menakjubkan diimpor dari Suriah, Iran dan Turki. Dekorasi mosaiknya yang berkilauan menggambarkan tanaman merambat, rusa, burung, bunga, hingga sosok mitos, di mana tampak kubah emas yang megah. Kaligrafi Arab merupakan aspek integral dari ubin, menampilkan ayat-ayat dari Alquran.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement