Senin 24 Jan 2022 16:06 WIB

Kasus DBD di Kota Bandung Alami Kenaikan

Masyarakat Kota Bandung diimbau untuk aktif memberantas sarang nyamuk.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Karang Taruna melakukan pengasapan atau fogging untuk mencegah penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di Komplek Grand Cinunuk Indah, Bandung, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Anggota Karang Taruna melakukan pengasapan atau fogging untuk mencegah penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di Komplek Grand Cinunuk Indah, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengajak masyarakat untuk mendonorkan darah di tengah tren kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat. Selain itu masyarakat diimbau untuk aktif memberantas sarang nyamuk.

"Mudah-mudahan ini bisa membantu PMI memenuhi kebutuhan darah meski saat ini pandemi relatif terkendali tapi tentu saat ini ada lagi endemi demam berdarah ini juga membutuhkan darah," ujar Yana, Senin (24/1/2022).

Baca Juga

Ia mengajak masyarakat dapat mendonorkan darah dan diharapkan dapat membantu sesama yang lain. Yana mengatakan kasus DBD di Bandung mengalami kenaikan namun belum terlalu signifikan.

"Ada kenaikan (kasus) tapi gak terlalu ini, mengingatkan saja warga untuk tetap waspada. Kita jangan konsen ke Covid-19 tapi ada penyakit lain termasuk DBD kalau abai mematikan juga," katanya.

Yana mengingatkan masyarakat untuk aktif memberantas sarang nyamuk dan melakukan gerakan 3M yaitu menguras, mengubur barang bekas dan menutup tempat penampungan air. Dengan begitu diharapkan demam berdarah bisa diantisipasi.

"Sebetulnya kalau di perkotaan tolong diperhatikan talang-talang itu kadang-kadang suka melengkung air menggenang di tengahnya kalau bisa dibolongin aja. Biasanya terlewat orang gak memperhatikan talang di pemukiman padat padahal disana bisa menjadi sumber nyamuk Aedes Aegypti," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement