Senin 24 Jan 2022 20:54 WIB

Arab Saudi Sempat Dilanda Suhu di Bawah Nol Derajat Celsius, Kini Mulai Reda

Suhu akan mulai meningkat secara bertahap setiap hari selama sepekan ini.

Seorang pria dengan latar  salju yang  turun di Provinsi Tabuk, Saudi Arabia, Selasa (25/2). Arab Saudi Sempat Dilanda Suhu di Bawah Nol Derajat Celsius, Kini Mulai Reda.
Foto: Mohamed Al Sultan/Reuters
Seorang pria dengan latar salju yang turun di Provinsi Tabuk, Saudi Arabia, Selasa (25/2). Arab Saudi Sempat Dilanda Suhu di Bawah Nol Derajat Celsius, Kini Mulai Reda.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Tingkat keparahan gelombang dingin yang kuat yang melanda sebagian besar wilayah Arab Saudi akan mulai mereda mulai Senin (24/1/2022). Seorang pakar cuaca dan aktivis lingkungan terkemuka Abdul Aziz Al-Hussaini,mengatakan akan ada kenaikan suhu secara bertahap.

Dingin yang menggigit berlanjut pada malam dan pagi hari di sebagian besar wilayah Kerajaan. Mantan profesor iklim di Universitas Al-Qassim dan ketua pendiri Komite Nomenklatur Kondisi Iklim Khusus di Arab Saudi (Tasmiyat) Abdullah Al-Misnid memperkirakan suhu akan mulai meningkat secara bertahap setiap hari selama minggu ini, dan kemudian menurun lagi di akhir pekan mendatang.

Baca Juga

Penurunan suhu tidak akan terlalu parah dan intens dibandingkan gelombang dingin saat ini yang melanda sebagian besar wilayah utara dan tengah, termasuk ibu kota Riyadh. "Suhu hari ini tetap lebih rendah dari rata-rata tahunan untuk hari ini dalam setahun," kata Al-Misnid dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya. 

“Langit diperkirakan cerah hari ini, dan matahari bersinar di sebagian besar wilayah. Kemungkinan wilayah utara, tengah dan timur akan terus menyaksikan cuaca yang sangat dingin untuk beberapa waktu,” katanya, dilansir di Saudi Gazette, Ahad (23/1/2022).

Sementara itu, Pusat Meteorologi Nasional (NCM) mengatakan dalam laporan cuaca pada Ahad (23/1/2022) bahwa suhu yang lebih rendah diperkirakan akan terus berlanjut di bagian timur, tengah dan selatan Kerajaan. Gelombang dingin akan disertai dengan angin permukaan dan jarak pandang rendah, dan dampaknya kemungkinan akan meluas ke bagian barat daya dan barat Kerajaan.

Langit sebagian berawan dan dapat diselingi dengan badai petir disertai angin aktif di dataran tinggi Asir, Al-Baha, dan Makkah. NCM mengatakan sambil mencatat kabut akan terbentuk di pagi hari di atas wilayah Najran, Asir, dan Al-Baha. .

Penurunan suhu yang tajam yang belum pernah terjadi sebelumnya telah dialami di beberapa kota Saudi sejak Jumat. Suhu turun hingga rata-rata di bawah nol derajat Celsius di beberapa kota, sementara salju menutupi beberapa kota di utara.

Kota Turaif di Wilayah Perbatasan Utara pada Rabu mencatat  minus enam derajat Celsius, yang merupakan suhu terendah yang pernah disaksikan Kerajaan selama 30 tahun terakhir. Musim dingin adalah yang paling keras selama akhir pekan lalu, dengan Riyadh mencatat suhu beku mencapai antara minus satu dan tiga derajat Celsius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement