Kamis 27 Jan 2022 17:45 WIB

Abdul Barie Shohim Sang Penggerak Zakat (II)

Gerakan yang dirancang Abdul Barie Shoim pada masa itu adalah zakat amwal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Zakat
Foto:

Untuk mewujudkan gerakan zakat dengan sistem baru, pada awalnya Bapelurzam mengadakan pelatihan kepada anak-anak sekolah tingkat SMA serta anggota Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Mereka diajari cara menghitung dan menghimpun zakat amwal. Tidak hanya dibekali dengan materi, peserta pelatihan juga diajak untuk praktik langsung.

Anak-anak sekolah dan AMM tersebut disebarkan ke banyak desa. Mereka didampingi oleh pimpinan ranting Muhammadiyah lokal. Sebab, dalam Bapelurzam pimpin an ranting merupakan tenaga operasional untuk pemungutan zakat. Adapun pengurus Bapelurzam hanya sampai tingkat cabang.

Pak Shoim mengamati, umumnya orang-orang tidak atau belum mau menyerahkan uangnya kepada pihak mana pun. Sebab, mereka berpandangan, tidak ada hasil yang didapat dari penyerahannya itu. Karena itulah, Muhammadiyah terus mengalakkan edukasi dan pelatihan terkait zakat amwal sehingga cara pandang seperti itu dapat diubah.

Para peserta pelatihan itu diajarkan untuk selalu profesional, baik secara administrasi maupun memungut.Mereka pun diharuskan untuk memahami dalil-dalil naqli yang berhubungan dengan zakat amwal.

Para amil tersebut biasanya melaksanakan tugasnya sejak awal Ramadhan hingga akhir Dzulhijjah. Pada masa kepemimpinan Pak Shoim, Muhammadiyah terus melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya berzakat. Diseminasi itu dalam berbagai cara, baik itu melalui pamflet, khubah Jumat, ceramah, dan berbagai media lainnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement