Kamis 27 Jan 2022 18:31 WIB

Antisipasi Omicron, Yogyakarta Kirim Sampel dengan CT Value di Bawah 25

Pemerintah daerah akan menyampaikan informasi secara terbuka apabila ada temuan.

Antisipasi Omicron, Yogyakarta Kirim Sampel dengan CT Value di Bawah 25 (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Antisipasi Omicron, Yogyakarta Kirim Sampel dengan CT Value di Bawah 25 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan setempat terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi potensi penularan COVID-19 dari varian Omicron dengan mengirim sampel pasien terkonfirmasi positif yang memiliki CT value kurang dari 25.

"Setiap ada pasien positif dengan CT value di bawah 25, sampelnya langsung kami kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan WGS (whole genome sequencing)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga

Menurut Emma, sebenarnya syarat untuk pemeriksaan sampel dengan metode WGS cukup banyak, namun Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memilih untuk waspada dengan mengirimkan seluruh sampel pasien apabila memiliki CT value kurang dari 25.

Hingga saat ini, lanjut dia, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta belum menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel yang dikirimkan.

"Ada informasi mengenai empat probable Omicron yang diperoleh dari pemeriksaan dengan metode SGTF. Sedangkan sesuai edaran, untuk memastikan apakah sampel tersebut positif Omicron harus melalui pemeriksaan WGS," katanya yang menyebut sampel tersebut bukan warga Kota Yogyakarta.

Emma memastikan, pemerintah daerah akan menyampaikan informasi secara terbuka apabila ada temuan COVID-19 yang disebabkan varian Omicron. "Meskipun dari banyak studi menyatakan varian Omicron tidak menimbulkan keparahan yang tinggi, namun penerapan protokol kesehatan tetap penting begitu juga dengan vaksinasi dan vaksinasi booster," katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan karena dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus positif. "Penambahan berasal dari pemeriksaan kesehatan di rumah sakit, skrining PTM di sekolah, dan dari pelaku perjalanan atau wisatawan yang akan kembali ke daerah asal," katanya.

Heroe pun mengingatkan pelaku industri pariwisata termasuk hotel dan restoran untuk semakin mengetatkan protokol kesehatan. "Misalnya saat check-in harus dicek lebih ketat lagi," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement