Selasa 01 Feb 2022 12:59 WIB

Ratusan Anjing dan Kucing Terlantar di Afghanistan Dievakuasi ke Kanada

Hewan terlantar akan disiapkan untuk diadopsi di Vancouver.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Anjing dan kucing (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Anjing dan kucing (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan hewan peliharaan yang telantar di Afghanistan dievakuasi menggunakan pesawat dari Rusia untuk dibawa menuju Vancouver, Kanada. Menurut laporan, pesawat jenis Ilhyusin 76-D lepas landas pada Ahad (30/1/2022). 

Dilansir RT, pesawat itu memiliki ketahanan yang yang sangat kuat. Charlotte Maxwell-Jones dari Kabul Small Animal Rescue (KSAR), badan amal yang menyelenggarakan pengangkutan udara mengatakan, diperkirakan hewan-hewan yang telantar dapat tiba sesuai jadwal di Vancouver. 

Baca Juga

Setelah lepas landas dari Ibu Kota Kabul, pesawat yang membawa hewan-hewan peliharaan seperti anjing dan kucing tersebut akan terlebih dahulu berhenti untuk transit di Turki dan Islandia. Hal ini dilaporkan harus dilakukan karena wilayah udara yang dibatasi menyusul ketegangan antara Rusia dan Ukraina. 

Rencana awal, menerbangkan hewan-hewan peliharaan tersebut ke Amerika Serikat (AS). Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menempatkan Afghanistan dalam daftar negara-negara berisiko tinggi untuk mengirimkan anjing dan binatang sejenis.

“Itu hampir tidak mungkin. Kami tidak bisa mendapatkan izin pendaratan, izin penerbangan, izin dari Departemen Luar Negeri AS,” ujar Lori Kalef, seorang direktur SPCA International, organisasi penyelamatan hewan global.

Banyak diplomat AS dan negara Barat, yang melarikan diri dari Kabul pada Agustus 2021. Saat itu, Pemerintah Afghanistan yang didukung NATO runtuh  dan Taliban menguasai Ibu Kota negara itu,  meninggalkan hewan peliharaan karena tidak dapat membawa mereka bersama. 

Maxwell-Jones mengatakan, anjing-anjing peliharaan sempat sampai ke bandara dan berhasil masuk ke hanggar. Namun, setelah berhari-hari menunggu di kandang, dalam keadaan yang mengerikan hewan-hewan ini tidak bisa mendapatkan penerbangan,

Sekitar 50 anjing penjaga lainnya yang digunakan militer AS juga ditinggalkan di bandara Kabul. Kalef mengatakan, beberapa hewan mati, sementara yang lain tetap terdampar di bandara selama berbulan-bulan.“Jika mereka tetap tinggal, nasib mereka pasti akan tiada,” jelas Kalef. 

Sekitar 80 hewan peliharaan yang akhirnya berhasil keluar akan dipertemukan kembali dengan keluarga yang merawat mereka. Sementara, sisanya akan disiapkan untuk diadopsi di Vancouver. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement