Kamis 17 Feb 2022 11:04 WIB

Alquran Jelaskan Penyebab Suatu Bangsa Sengsara dan Binasa

Penyebab bangsa hancur dan sengsara dijelaskan Alquran.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Alquran Jelaskan Penyebab Suatu Bangsa Sengsara dan Binasa. Foto:   5 Golongan yang Dicintai Allah SWT Menurut Alquran. (ilustrasi)
Foto: republika
Alquran Jelaskan Penyebab Suatu Bangsa Sengsara dan Binasa. Foto: 5 Golongan yang Dicintai Allah SWT Menurut Alquran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran melalui Surah Ar-Ra'd Ayat 11 dan tafsirnya menjelaskan bahwa setiap manusia dijaga oleh sejumlah malaikat. Setelah itu, Allah menyampaikan bahwa Dia tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

Tafsir ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak mengubah kenikmatan dan kesejahteraan suatu bangsa menjadi binasa atau sengsara, kecuali bangsa tersebut yang mengubah kondisinya sendiri menjadi binasa atau sengsara. Tafsir ayat ini menerangkan penyebab suatu bangsa menjadi sengsara dan binasa.

Baca Juga

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS Ar-Ra'd: 11)

 

Tafsir Kementerian Agama menerangkan, ayat ini mengandung arti, Allah tidak akan mengubah keadaan suatu bangsa dari kenikmatan dan kesejahteraan yang dinikmatinya menjadi binasa dan sengsara, melainkan mereka sendiri yang mengubahnya. Hal tersebut diakibatkan oleh perbuatan aniaya dan saling bermusuhan, serta berbuat kerusakan dan dosa di muka bumi.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika manusia melihat seseorang yang zalim dan tidak bertindak terhadapnya, maka mungkin sekali Allah akan menurunkan azab yang mengenai mereka semuanya." (Riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Bakar Ash-Shiddiq)

Pernyataan ini diperkuat dengan firman Allah ini. "Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu." (QS Al-Anfal: 25)

Kaum Muslimin pada fase pertama penyebaran Islam telah mengikuti ajaran-ajaran Alquran dengan penuh keyakinan dan kesadaran. Sehingga mereka menjadi umat terbaik di antara manusia. Mereka menguasai berbagai kawasan yang makmur pada waktu itu, serta mengalahkan kerajaan Roma dan Persia dengan menjalankan kebijaksanaan dalam pemerintahan yang adil, dan disaksikan oleh musuh-musuhnya. Orang-orang yang teraniaya dibela dalam rangka menegakkan keadilan.

Oleh karena itu, agama Islam telah diakui sebagai unsur mutlak dalam pembinaan karakter bangsa dan pembangunan negara. Setelah generasi mereka berlalu dan diganti dengan generasi yang datang kemudian, ternyata banyak yang melalaikan ajaran agama tentang keadilan dan kebenaran, sehingga keadaan mereka berubah menjadi bangsa yang hina. Padahal sebelum itu, mereka merupakan bangsa yang terhormat, berwibawa, mulia, dan disegani oleh kawan maupun lawan.

Mereka menjadi bangsa yang diperbudak oleh kaum penjajah, padahal sebelumnya mereka sebagai penguasa. Mereka menjadi bangsa yang mengekor, padahal dahulunya mereka merupakan bangsa yang memimpin.

Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya telah mencantumkan sebuah bab dengan judul: Kezaliman Dapat Menghancurkan Kemakmuran.

Beliau mengemukakan beberapa contoh dalam sejarah sebelum dan sesudah Islam, bahwa kezaliman itu menghancurkan kekuasaan umat Islam dan merendahkan derajatnya. Sehingga menjadi rongrongan dari semua bangsa.

Umat Islam yang pernah jaya terpuruk beberapa abad lamanya di bawah kekuasaan dan penjajahan orang Barat.

Apabila Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum dengan penyakit, kemiskinan, atau bermacam-macam cobaan yang lain sebagai akibat dari perbuatan buruk yang mereka kerjakan, maka tak ada seorang pun yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement