Rabu 09 Mar 2022 23:15 WIB

Penguatan Kompetensi Penceramah Kemenag Masih Bersifat Sukarela

Sebanyak 7.851 penceramah telah mengikuti Penguatan Kompetensi oleh Kemenag

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Penceramah, Sebanyak 7.851 penceramah telah mengikuti Penguatan Kompetensi oleh Kemenag
Foto: dok. Republika
Ilustrasi Penceramah, Sebanyak 7.851 penceramah telah mengikuti Penguatan Kompetensi oleh Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) telah menggulirkan program penguatan kompetensi penceramah agama sejak 2020. Hingga saat ini, program tersebut telah diikuti 7.851 penceramah di seluruh provinsi di Indonesia. 

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin. Dia mengatakan, pelaksanaan program penguatan kompetensi melibatkan para ulama, akademisi, dan ormas Islam. 

Baca Juga

"Program ini juga melibatkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan mitra Kementerian Agama lainnya," kata Prof Kamaruddin melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (9/3/2022) 

Dirjen Bimas Islam Kemenag berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan program tersebut demi menguatkan kehidupan beragama yang rukun di Tanah Air. 

 

Program ini bersifat sukarela atau voluntary. Pesertanya adalah mereka yang mendapatkan rekomendasi dari ormas Islam, majelis taklim, dan lembaga keagamaan Islam lainnya. 

"Tahun ini kami menargetkan pelatihan bagi 3.500 penceramah agama. Kami akan terus mengawal program ini dengan menghadirkan narasumber yang otoritatif di bidang keilmuan masing-masing. Dengan demikian, mereka dapat memberi pencerahan yang memadai kepada peserta," ujarnya.

Dia mengatakan, dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapat sejumlah materi terkait wawasan kebangsaan, ketahanan nasional, serta relasi agama, negara dan budaya. 

Materi lainnya berkaitan dengan isu aktual keagamaan, literasi media digital, penanggulangan terorisme, hingga strategi dakwah kepada generasi milenial. 

"Tujuan kami, seluruh peserta yang ikut pelatihan ini semakin meningkat kompetensinya dalam berdakwah, baik dari aspek materi, metodologi, maupun wawasan kebangsaan. Mereka siap memberi ceramah di mana saja, dengan materi dakwah yang menguatkan kehidupan keagamaan yang rukun, toleran, dan damai di Tanah Air," katanya. 

Kemenag, menurut Prof Kamaruddin, membuka ruang bagi pihak manapun yang memerlukan informasi lebih lanjut terkait penceramah agama yang telah mengikuti kegiatan tersebut. Seluruh peserta telah dibekali sertifikat sebagai bukti pelatihan. 

Selain penguatan kompetensi penceramah agama, Kamaruddin menambahkan, Kemenag juga membina 50 ribu tenaga penyuluh agama Islam (PAI) di seluruh Indonesia. 

Para penyuluh itu bertugas memberi bimbingan keagamaan kepada umat Islam melalui berbagai media pengajian, majelis taklim, hingga lembaga permasyarakatan dengan materi dakwah yang menguatkan paham keagamaan Islam yang moderat dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement