Senin 21 Mar 2022 17:05 WIB

Wisman Bebas Karantina, Ini Harapan Sandiaga

Target Kemenpar masih tetap, 1,8 juta hingga 3,6 juta kunjungan wisman tahun ini.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga optimistis target kunjungan wisman dapat terlampaui.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga optimistis target kunjungan wisman dapat terlampaui.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memutuskan untuk membebaskan karantina di seluruh pintu masuk Indonesia bagi kedatangan warga asing termasuk wisatawan mancanegara (wisman) dan hanya diwajibkan tes swab/PCSR. Kebijakan tersebut, diharapkan akan kembali memacu peningkatan kunjungan wisman hingga melebihi target yang ditetapkan.

"Keputusan tersebut efektif per hari ini, tapi implementasinya menunggu surat edaran yang terbaru. Arahan presiden ini harus direalisasikan dan sedang memastikan besok (Selasa, 22/3/2022), diharapkan terbit surat edarannya," kata Sandiaga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/3/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, target kunjungan wisman tahun ini sebanyak 1,8 juta hingga 3,6 juta kunjungan. Pemerintah belum merevisi target tersebut dan masih terus menunggu sejumlah relaksasi aturan dalam penanganan pandemi.

"Tapi, saya cukup optimis akan ada potensi melebihi target dari (jumlah) wisman yang kami bidik," kata Sandiaga.

Sandiaga pun menjelaskan, kebijakan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi bebas karantina yang diterapkan untuk pintu masuk Bali, Batam, dan Bintan. Di mana, angka kasus positif di tiga daerah itu sangat rendah dan angka penambahan kasusnya semakin turun.

Kendati demikian, ia menekankan, upaya tracing, testing, dan treatment masih harus diperkuat kembali. Selain itu, penerapan aplikasi PeduliLindungi juga akan tetap diberlakukan di sejumlah tempat publik.

Seiring dengan perluasan bebas karantina, Sandiaga mengatakan, pemerintah memperluas cakupan negara yang mendapatkan fasilitas visa on arrival (voa). Dari sebelumnya hanya 23 negara kini ditambah menjadi 19 negara. Di mana, 9 negara di antaranya merupakan seluruh negara-negara ASEAN.

"Ini sangat positif untuk peningkatan kualitas kunjungan (wisman) dan harapannya kia bisa terus siapkan standar terbaru untuk pelayanan di Indonesia," katanya.

Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) per Januari 2022 hanya mencapai 143,7 ribu kunjungan. Meski jumlah yang sangat kecil dibanding sebelum pandemi Covid-19, kunjungan itu mulai mengalami peningkatan dari Januari 2021 lalu.

Sebagai gambaran, pada bulan Januari 2020 lalu di mana Covid-19 belum merebak di Indonesia, angka kunjungan wisman tembus hingga 1,3 juta kunjungan dalam sebulan.

 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, menyampaikan, angka kunjungan wisman pada bulan Januari 2022 mengalami penurunan 12,15 persen jika dibandingkan dengan Desember 2021.

"Namun, mengalami peningkatan 13,62 persen dibandingkan Januari 2021. Jadi awal tahun ini diawali dengan peningkatan," kata Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/3/2022).

Lebih detail, dilihat dari asal negara, mayoritas wisman datang dari Timor Leste yang sebesar 53,2 persen. Kemudian diikuti Malaysia 29,2 persen dan China 2,4 persen.

Sementara dari moda angkutan, paling banyak masuk melalui jalur darat sebesar 65,7 persen. Adapun terbanyak kedua melalui transportasi laut sebesar 24,2 persen dan terakhir pesawat terbang 10,1 persen.

Adapun untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di bulan yang sama tercatat mencapai 42,43 persen. Angka okupansi kamar hotel itu turun 9,14 poin dibanding Desember 2021, namun mencatatkan kenaikan 12,08 poin dari Januari 2021 lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement