Kamis 31 Mar 2022 13:21 WIB

Hadiri Wisuda UMM, Dubes Turki Soroti Tantangan Dunia Masa Depan

Menghadapi tantangan terdepan tidak bisa dilakukan sendiri.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Dubes Turki untuk Indonesia, Askin Asan menghadiri wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (29/3/2022.
Foto: Humas UMM
Dubes Turki untuk Indonesia, Askin Asan menghadiri wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (29/3/2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dari tahun ke tahun, dunia menghadapi berbagai tantangan besar mulai dari isu kekerasan, lingkungan, sampai ke masalah kesehatan. Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut perlu adanya kolaborasi antar negara.

Dubes Turki untuk Indonesia, Askin Asan menjelaskan, ada beberapa tantangan yang sedang dihadapi oleh dunia. Pertama, isu kesehatan khususnya pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia beberapa tahun terakhir. Pandemi ini telah menjangkit 175 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan kematian sebanyak 3,5 juta orang.

Untuk menangani masalah tersebut, perlu adanya distribusi vaksin yang cepat di masyarakat. "Oleh karena itu, akan sangat baik jika negara-negara melakukan kolaborasi dalam pengembangan vaksin untuk mengatasi pandemi," kata Askin saat menghadiri kegiatan wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (29/3/2022).

Tantangan yang kedua, yakni isu kekerasan dan perang yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir. Selama 2021 telah tercatat delapan perang yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Jumlah orang yang dievakuasi juga meningkat selama empat tahun terakhir. Total ada 82,4 juta orang yang mengungsi hingga akhir 2020.

Tantangan lain yang dihadapi dunia adalah perubahan iklim yang ekstrem. Untuk mengatasi masalah iklim tersebut, beberapa negara telah beralih ke teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan. Turki dan Indonesia sama-sama sedang melakukan pengembangan mobil listrik. 

"Dengan sumber energi yang melimpah di Indonesia dan teknologi yang dimiliki Turki, maka pengembangan energi terbarukan akan melalui proses yang semakin cepat," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (31/3/2022).

Dalam menghadapi tantangan ke depan, kata dia, ini tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu perlu adanya kolaborasi antarnegara sehingga bisa menjadi mandiri dan kuat serta dapat membatu negara lain yang sedang dalam kesusahan. Asan berharap para wisudawan UMM bisa menjadi generasi penerus yang mampu mewujudkan kolaborasi dan menghadapi tantangan dunia.

Sementara itu, Rektor UMM Fauzan mengatakan, selain diajarkan masalah akademik, para wisudawan juga telah diberi kompetensi kepemimpinan. Kompetensi ini berguna untuk membentuk sebuah kemampuan memecahkan masalah. 

Dalam menghadapi tantangan dunia, para wisudawan harus memiliki jiwa percaya diri, tangguh, memiliki integritas yang kuat dan berbakti pada kedua orang tua. Kehadiran para wisudawan di tengah masyarakat  harus berguna untuk mengatasi masalah. Bukan malah sebaliknya, memberikan masalah bagi masyarakat. 

"Oleh karenanya, jangan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Jadilah percikan mutiara yang mampu mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement