Kisah lain yang juga menarik berkaitan dengan sosok sederhana ini. Dan, masih berkaitan dengan alat transportasi di atas air. Berikut penuturannya seperti dinukil dari Al- Isti'ab.
Suatu ketika, kata Safinah menuturkan, "Aku menaiki sebuah perahu. Tak kusangka, perahu itu tiba-tiba pecah."
Dalam kondisi demikian, Safinah berupaya menyelamatkan diri.Dengan susah payah, dirinya mengambang di atas lautan dengan mengandalkan sebidang papan, pecahan bekas perahu tersebut. Untuk beberapa lama, ia terombang-ambing dipermainkan ombak. Lantas, angin kencang semakin menghempaskannya.
"Akhirnya, aku terseret hingga ke sebuah pulau. Dengan sisa-sisa kekuatan dalam diriku, aku berjalan menyusuri pulau tersebut, hingga sampailah ke kawasan hutan belantara, tuturnya.
Tanpa disadari, seekor singa sedari mula membuntutinya. Saat berbalik, Safinah terkejut bukan kepalang. Hewan liar itu mengaum kencang. Kemudian, binatang pemakan daging itu mendekatinya.
Safinah berusaha tetap tenang.Singa itu terus berputar-putar di dekatku. Maka aku katakan kepadanya, "`Wahai Abu Haris (sebutan singa dalam bahasa Arab), aku ini bekas pembantunya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam,'katanya mengenang.
Setelah Safinah mengucapkan kalimat itu, singa tersebut tampak lebih jinak. Hewan tersebut tidak lagi menunjukkan taringnya. Dia mendekatiku lalu mendorong- dorongku dengan bahunya, seolah-olah menuntunku hingga ke luar hutan. Aku diantarkan sampai ke pinggir sebuah jalan. Setelah itu, singa tersebut mengaum, seperti mengucapkan selamat tinggal.
Safinah berpulang ke rahmatullah pada masa pemerintahan gubernur Madinah Hajjaj bin Yusuf. Tidak hanya masyhur karena kekuatan fisiknya-- yang bisa mengangkut beban lebih dari orang biasa. Sahabat ini juga meriwayatkan sejumlah hadis dari Rasulullah SAW.