Senin 18 Apr 2022 05:00 WIB

Tumbuhkan Kejujuran Sejak Usia Dini

Nilai kejujuran perlu ditanamkan sejak usia dini.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Tumbuhkan Kejujuran Sejak Usia Dini. Foto:   Jujur itu pilihan (ilustrasi)
Foto: katamutiarabijak.net
Tumbuhkan Kejujuran Sejak Usia Dini. Foto: Jujur itu pilihan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Ustaz Anang Hermawan menilai, pribadi yang baik dan patuh syariat Islam jadi idaman setiap Muslim. Terlebih, mampu menumbuhkan kejujuran sampai menjadi karakter dalam dirinya.

Anang menekankan, kejujuran merupakan sifat yang sudah melekat dengan Islam. Sebab, dalam Islam, kejujuran telah dicerminkan melalui akhlak Nabi Muhammad SAW dan telah tercantum di Alquran. Orang yang jujur sampai mati, tingkatnya naik.

Baca Juga

"Dia berhak satu tingkat lebih tinggi di atas syuhada, luar biasa, mudah-mudahan kita bisa masuk golongan syahid, syukur-syukur bisa masuk golongan berikutnya ke golongan orang orang yang jujur," kata Anang di Auditorium Kahar Mudzakir, Ahad (17/4).

Hal itu disampaikan Anang dalam Kajian Spesial Senja: Merenungi Peta Sosial. Ia mengajak kepada segenap umat Islam untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, atas nikmat allah yang telah memfitrahkannya menjadi seorang Muslim sejak lahir.

Selain itu, ia menganjurkan setiap Muslim untuk merenungi segala kebesaran nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Anang mengingatkan, sekecil apapun permasalahan di dunia, dalam Islam, itu semua sudah diatur Allah.

"Kemudian, Allah memberikan pelajaran kepada kita melalui sejarah para nabi dan para rasul serta orang orang yang diberi kenikmatan dan segala macam pada masa kenabian yang itu semua bisa kita implementasikan di era sekarang," ujar Anang.

Pada kesempatan itu, Anang turut menganjurkan segenap umat Islam untuk selalu tekun dan gigih dalam meningkatkan iman selama bulan suci Ramadhan. Namun, meningkatkan keimanan akan lebih baik lagi jika diikuti nilai-nilai keilmuan.

Keilmuan itu dapat didapatkan melalui kajian-kajian yang bernuansa Islami. Menurut Anang, bila ilmu kita benar, motivasi kita benar, luhur dan mulia, yakinlah kalau Allah SWT akan senantiasa menyertai setiap langkah kita.

"Namun, bagi orang yang sebaliknya, punya ilmu tapi ilmunya digunakan untuk mencelakai Allah, maka ia jatuh kepada perbuatan yang dimurkai Allah," kata Anang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement