Dengan menggunakan jaringan konektivitas udaranya yang luas, Emirates akan meningkatkan pariwisata masuk di Arab Saudi dengan memanfaatkan segmen pasar pelancong baru yang sebelumnya kurang terlayani.
"Memorandum tersebut akan memungkinkan kami menjangkau lebih dari 120 destinasi di seluruh dunia dan menarik wisatawan dari destinasi tersebut ke berbagai destinasi Arab Saudi," kata Fahd Hamidaddin, CEO dan anggota dewan Otoritas Pariwisata Arab Saudi.
Omar Akbar, pakar pariwisata dan CEO Zamzam.com, mesin pencari pemesanan B2B yang melayani jemaah umrah, meyakini kesepakatan STA-Emirates akan membantu membuka jalan bagi kemitraan tersebut.
Ini penting untuk mencapai tujuan dan aspirasi ekosistem pariwisata Arab Saudi, yang selaras dengan Visi 2030. "Saya sangat yakin sektor ini akan membuat lalu lintas kembali normal dalam waktu singkat," kata Akbar.
Pada 2030, Arab Saudi ingin pariwisata berkontribusi sekitar 10 persen terhadap PDB-nya, untuk menarik 100 juta kunjungan tahunan ke tempat-tempat wisata utama (45 juta pelancong domestik dan 55 juta turis inbound), dan untuk menciptakan 1 juta pekerjaan tambahan.
Langkah besar pertama untuk mencapai tujuan ini datang pada 2019 ketika Kerajaan meluncurkan Arab Saudi eVisa, yang memudahkan pengunjung asing untuk mengatur dokumentasi perjalanan secara online.
"Fasilitas eVisa telah banyak berkontribusi dalam menarik banyak pengunjung dan ini memiliki nilai tambah dalam mencapai pertumbuhan jumlah pengunjung sebagai tujuan Visi 2030," kata Akbar.
Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, STA telah mengatur kampanye pemasaran global untuk mempromosikan perkembangan perjalanan mewah terbaru Kerajaan dan permata warisan yang kurang dikenal.
Dari kampanye iklan dan pameran dagang, hingga mengatur perjalanan untuk pers global, agen perjalanan, dan pemberi pengaruh media sosial.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
