Rabu 11 May 2022 21:12 WIB

Melaka Targetkan Jadi Lokasi Transit Jamaah Umrah Indonesia

Jamaah Umroh asal Indonesia ditargetkan singgah di Melaka.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah jamaah umrah dari Aceh tiba kembali di tanah air melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (16/3/2022). Data Kementerian Agama menyebutkan sebanyak 27 ribu lebih orang dari 41 ribu lebih ja­maah umrah dari berbagai daerah di Indonesia telah kembali ke tanah air hingga pertengahan Maret 2022
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Sejumlah jamaah umrah dari Aceh tiba kembali di tanah air melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (16/3/2022). Data Kementerian Agama menyebutkan sebanyak 27 ribu lebih orang dari 41 ribu lebih ja­maah umrah dari berbagai daerah di Indonesia telah kembali ke tanah air hingga pertengahan Maret 2022

IHRAM.CO.ID,  MELAKA -- Divisi Promosi Pariwisata (BPP) Melaka akan memperkenalkan subsektor pariwisata. Hal ini dilakukan dengan menjadikan Melaka sebagai jalur transit bagi masyarakat Indonesia yang bepergian ke Arab Saudi untuk melakukan umrah, melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Ketua Komite Pariwisata, Warisan dan Budaya Negara Datuk Muhammad Jailani Khamis mengatakan, melalui inisiatif tersebut wisatawan dari Indonesia, terutama yang masuk Melaka melalui Kompleks Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina (CIQ) di Terminal Feri Internasional Melaka-Dumai di Kota Laksamana, akan memiliki kesempatan untuk tinggal dan berbelanja di negara bagian sebelum pergi ke Kuala Lumpur.

Baca Juga

Selama ini, pihaknya disebut telah membuka jalur laut untuk wisatawan dari Indonesia melalui Terminal Feri Internasional ICQS Melaka-Dumai. Mereka juga disebut sedang berupaya untuk membuka kembali Bandara Internasional Melaka (LTAM) di Batu Berendam.

“Dengan langkah ini, wisatawan dari Indonesia akan singgah untuk menghabiskan satu atau dua hari di Melaka, sebelum melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur. Cara ini tidak hanya akan meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga menguntungkan pelaku industri pariwisata,” katanya dikutip di Bernama, Rabu (11/5).

Ia mengatakan, medical tourism atau pariwisata pengobatan yang mendapat sambutan sangat menggembirakan dari masyarakat Indonesia juga terlihat mulai pulih, pasca dibukanya perbatasan Malaysia-Indonesia baru-baru ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement