Jumat 13 May 2022 20:41 WIB

Resmikan SMA Al-Azhar 30 Salatiga, Ini Permintaan Gubernur Jateng

Pengelola sekolah juga memberikan beasiswa untuk siswa dari keluarga miskin.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada peresmian SMA Al-Azhar 30 Kota Salatiga, di lingkungan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jumat (13/6).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada peresmian SMA Al-Azhar 30 Kota Salatiga, di lingkungan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jumat (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- Resmikan SMA Al-Azhar 30 Kota Salatiga, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta manajemen sekolah memberikan kesempatan dan ruang bagi pendidikan inklusi dan pendidikan anak- anak kurang mampu.

Sehingga berdirinya lembaga pendidikan Al-Azhar ini diharapkan dapat mengakomodasi hak- hak pendidikan anak- anak yang berkebutuhan khusus dan ank- anak yang kurang beruntung secara kemampuan ekonomi.

Baca Juga

“Dari semua sekolah Al-Azhar –katanya-- ini yang paling murah. Meski begitu, saya masih nawar,” ungkapnya, saat dikonfirmasi usai meresmikan SMA Al-Azhar 30 Kota Salatiga, di lingkungan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jumat (13/6/2022).

Apa yang ditawar, kata Ganjar, bukan harganya diturunkan lagi, tetapi ajak juga dong anak- anak yang penyandang disabilitas dalam batas tertentu, hingga secara bertahap juga mengembangkan pendidikan inklusi di dalamnya.

Selain itu, pengelola sekolah juga memberikan beasiswa untuk siswa dari keluarga miskin dengan pola penganggaran sistem subsidi silang atau metode lainnya. “Alhamdulillah dari pengelola sekolah tadi menyampaikan, katanya sudah menyiapkan,” tambahnya.

Meski semua itu butuh persiapan yang lebih matang, gubernur ingin agar permintaannya bisa diwujudkan. Karena sekarang ini proses belajar mengajar belum dimulai penuh, maka momentum tersebut bisa dipakai untuk mempersiapkan.

Bukan tidak mungkin, jika sekolahnya mengarah ke inklusi –mungkin-- ini akan menjadi yang pertama dan siswa di sekolah ini bisa memiliki kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional. “Keerdasan emosional dalam hal ini terbiasa dengan teman- temannya dalam berbagai kondisi,” tandas ganjar.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga, Yulianto mengatakan, kehadiran SMA Al-Azhar 30 ini diharapkan bisa menjadi salah satu lembaga pendidikan alternatif bagi masyarakat yang ada di daerahnya.

Wali kota juga akan mendorong pihak sekolah untuk dapat mewujudkan apa yang mejadi keinginan gubernur Jawa Tengah. Terlebih pendidikan yang dimaksud juga telah dipersiapkan oleh pengelola SMA Al-Azhar 30.

Sehingga sekolah ini tidak hanya untuk anak- anak yang memiliki kecerdasan intelektual saja, tetapi anak- anak yang urag mampu dan anak berkebutuhan khusus juga disiapkan bea siswa pendidikannya.

“Sehingga sekolah ini tidak murni mencari keuntungan saja, tetapi juga bagaimana keberadaan sekolah ini memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan bagi warga Kota Salatiga,” jelas Yuliyanto.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Al-Azhar 30 Kota Salatiga, Rasmudi SPd MPd mengungkapkan, pendidikan di sekolah ini menerapkan sistem belajar full day dan boarding school dengan fokus menghasilkan tahfizh Alquran.

Melalui metode yadain, dalam waktu 30 hari sudah setor hafalan Alquran. Dengan lama pendidikan jenjang SMA tiga tahun, maka harapannya setelah lulus nanti siswa mendapat tambahan hafiz Alquran 30 juz.

Program pendidikan dilaksanakan bilingual, dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Kurikulum Bahasa Inggris yang digunakan berlisensi Cambridge. “Jadi Insya Allah go internasionalnya juga kami persiapkan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement