Jumat 20 May 2022 00:54 WIB

Lima Bulan Sebelum Lengser, Sisa Pekerjaan Anies Disorot DPRD DKI

Salah satu yang disorot, proyek sumur resapan yang jauh dari target 1,8 juta titik.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berswafoto usai meresmikan JPO Kapal Pinisi di Jakarta, Kamis (10/3/2022). JPO berkonsep Kapal Pinisi yang juga bisa dilintasi oleh sepeda itu kini resmi beroperasi untuk digunakan pejalan kaki dan pengendara sepeda yang hendak melintas. JPO tersebut difasilitasi lift dan juga menyajikan pemandangan perkotaan. Republika /Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berswafoto usai meresmikan JPO Kapal Pinisi di Jakarta, Kamis (10/3/2022). JPO berkonsep Kapal Pinisi yang juga bisa dilintasi oleh sepeda itu kini resmi beroperasi untuk digunakan pejalan kaki dan pengendara sepeda yang hendak melintas. JPO tersebut difasilitasi lift dan juga menyajikan pemandangan perkotaan. Republika /Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, mengatakan, pada sisa waktu jabatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, lima bulan ke depan, masih banyak kinerja yang belum terselesaikan. Salah satu yang disorotnya adalah proyek sumur resapan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tidak rampung.

“Di RPJMD sumur resapan harusnya 1,8 juta titik, tapi kan ternyata baru beberapa puluh ribu titik gitu,” kata Ida kepada awak media di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga

 

Ida berharap, ada kelanjutan pembangunan sumur resapan di sisa jabatan Anies. Terlebih, kata dia, saat banjir masih terus terjadi meskipun penanganan sampah terus dilakukan.

 

Intermediate treatment facility ( ITF) belum selesai, lalu terkait banjir soal sumur resapan yang programnya lumayan besar juga tidak selesai itu sih,” katanya.

Tak sampai di sana, rumah DP nol rupiah juga dinilainya tak selesai-selesai. Meski mengurangi kuota dibanding janji kampanye awal hingga memangkas menjadi 14 ribu unit di RPJMD, kata dia, hal itu juga belum terselesaikan.

“Itu (DP nol rupiah) juga tidak selesai. Tapi untungnya Anies sedikit hampir mencapai target,” lanjut Ida.

 

Ida menyayangkan tidak ada perluasan konsentrasi perumahan murah bagi warga DKI itu. Pasalnya, dikeluhkannya lokasi hanya tersedia di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

 

“Padahal kan ada pusat, barat dan selatan” tuturnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement