Jumat 20 May 2022 00:06 WIB

WHO Desak Rusia Beri Akses Medis ke Wilayah Ukraina yang Terkepung

Hubungan antara WHO dan Rusia telah tegang sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.

 Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan helikopter Rusia yang hancur di landasan di sebuah lapangan terbang di Kherson, Ukraina pada Rabu, 16 Maret 2022. WHO mendesak Rusia untuk memastikan akses yang aman guna memberikan layanan kesehatan bagi orang-orang yang berada di tempat-tempat yang dikendalikan atau dikepung pasukan Rusia di Ukraina.
Foto: AP/Maxar Technologies
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan helikopter Rusia yang hancur di landasan di sebuah lapangan terbang di Kherson, Ukraina pada Rabu, 16 Maret 2022. WHO mendesak Rusia untuk memastikan akses yang aman guna memberikan layanan kesehatan bagi orang-orang yang berada di tempat-tempat yang dikendalikan atau dikepung pasukan Rusia di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Rusia untuk memastikan akses yang aman guna memberikan layanan kesehatan bagi orang-orang yang berada di tempat-tempat yang dikendalikan atau dikepung pasukan Rusia di Ukraina. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tentang situasi di Ukraina dan peran Rusia dalam masalah kesehatan global.

"Saya meminta akses aman ke Mariupol, Kherson, Zaporizhzhia Selatan dan daerah terkepung lainnya untuk memberikan bantuan kesehatan. Warga sipil harus dilindungi," kata Tedros di Twitter.

Baca Juga

Hubungan antara WHO dan Rusia telah tegang sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Anggota WHO di wilayah Eropa pekan lalu mengeluarkan resolusi yang dapat mengakibatkan penutupan kantor regional Rusia dan penangguhan pertemuan di negara itu.

Wakil ketua majelis rendah parlemen Rusia Pyotr Tolstoy menyerahkan daftar perjanjian Rusia dengan badan-badan internasional, termasuk WHO, ke majelis awal pekan ini. Ia mengindikasikan bahwa langkah selanjutnya dapat berupa penarikan Rusia dari badan-badan internasional tersebut, menurutInterfax.

Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan apa yang disebutnya nasionalisme anti Rusia yang dikobarkan oleh Barat. Di lain pihak, Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan. WHO telah melaporkan sekitar 235 serangan terhadap infrastruktur kesehatan di Ukraina sejak konflik dimulai, tanpa menuding pihak mana yang bersalah.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement