Selasa 24 May 2022 03:55 WIB

Sultan Optimistis Ekspor di 2022 Semakin Meningkat

Produk yang dihasilkan UMKM dan pertanian di DIY semakin berkualitas dan bervariasi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fuji Pratiwi
Gubernur D.I Yogyakarta, Sri Sultan HB X. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan,  Pemprov DIY optimistis ekspor produk-produk UMKM dan pertanian DIY akan semakin meningkat di 2022.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Gubernur D.I Yogyakarta, Sri Sultan HB X. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Pemprov DIY optimistis ekspor produk-produk UMKM dan pertanian DIY akan semakin meningkat di 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan,  Pemprov DIY optimistis ekspor produk-produk UMKM dan pertanian DIY akan semakin meningkat di 2022. Hal ini disampaikan Sultan mengingat produk yang dihasilkan UMKM dan pertanian di DIY semakin berkualitas dan bervariasi.

Sultan menuturkan, perlu kerja sama yang baik dengan Bea Cukai DIY untuk mewujudkan peningkatan ekspor ini dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemprov DIY, kata Sultan, akan terus berupaya dalam membantu peningkatan ekspor, salah satunya melalui SiBakul Jogja.

Baca Juga

"Sebetulnya dengan pandemi ini ada kemudahan untuk ekspor. Tahun 2022 ini jumlah ekspor kita semakin naik dan produknya pun makin bervariasi," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (23/5/2022).

SiBakul Jogja sendiri merupakan sistem informasi pembinaan koperasi dan pelaku usaha di DIY. SiBakul Jogja masuk dalam program terpadu Pemda DIY yang dijalankan Dinas Koperasi dan UKM DIY.

"Kita sedang mencoba dengan SiBakul untuk lewat Kantor Pos maupun jaringan-jaringan yang lain, bagaimana UMKM pun ada kemungkinan ekspor lewat pos. Kita lakukan itu dengan harapan makin meningkatkan produk ekspor dari Yogya, apalagi sekarang produk UMKM makin memadai," ujar Sultan.

Ekspor dengan dukungan SiBakul Jogja ini, menurutnya telah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi DIY sebanyak 26,9 persen. Selain itu, katanya, melalui gratis ongkos kirim yang dibayarkan oleh Pemda DIY lewat SiBakul Jogja juga diklaim mampu menghidupkan ekonomi masyarakat.

Meskipun begitu, Sultan menyebut bahwa tidak ada keuntungan untuk Pemda DIY secara material dalam program SiBakul Jogja tersebut. Namun, pihaknya tidak mempermasalahkan mengingat dampak positif terhadap masyarakat dari dijalankannya program itu.

"Yang penting ekonomi masyarakat, kalau misalnya tidak kita bantu, ekspor mandek, pariwisata mandek, lalu bagaimana lagi ekonomi masyarakat akan berjalan. Saya takut kalau tidak ada yang investasi, nanti perekonomian jadi minus," jelasnya.

Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto mengatakan, saat ini Yogyakarta International Airport (YIA) sudah beroperasi, bahkan untuk penerbangan internasional. Dibukanya YIA dinilai dapat membantu target dari bea cukai untuk meningkatkan ekspor.

"Kemarin-kemarin YIA sama sekali tidak ada operasi, nah saat ini sudah tiga kali seminggu ada international flight. Rencananya Juni akan dijadwalkan penerbangan internasional setiap hari," kata Eko.

Eko pun optimis bahwa pihaknya akan mampu memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi DIY melalui andil bea cukai. Pasalnya, dengan adanya penerbangan internasional langsung dari DIY dapat memperlancar kegiatan ekspor dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Selain jadi ada penerbangan internasional setiap hari, akan ada juga tambaan dua sampai tiga kali penerbangan Singapura dengan harapan membuka pariwisata. Kalau wisatawan banyak masuk, tentu kita bisa mendukung proses perekonomian daerah," ujar Eko.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement