Rabu 25 May 2022 05:11 WIB

BRIN Usulkan Pembentukan Stasiun Penelitian Laut di G20

Usulan itu dengan menggunakan fasilitas BRIN sebagai tempat kegiatan kerja.

Warga mengendarai motor melintasi genangan air laut di kawasan Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. BRIN mengusulkan pembentukan stasiun penelitian laut di G20.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Warga mengendarai motor melintasi genangan air laut di kawasan Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke. BRIN mengusulkan pembentukan stasiun penelitian laut di G20.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengusulkan pembentukan stasiun penelitian laut di G20, kerja sama multilateral 19 negara utama dan Uni Eropa. Usulan itu dengan menggunakan fasilitas BRIN sebagai tempat kegiatan kerja sama riset dan penguatan kapasitas.

"BRIN mengusulkan pembentukan marine research station (stasiun penelitian laut) menggunakan fasilitas BRIN, misal di Pulau Pari sebagai tempat joint research (riset bersama) dan capacity building (pembangunan kapasitas), khususnya bagi generasi muda," kata Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Ocky Karna Radjasa, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Ocky mengatakan BRIN juga akan memfasilitasi pemanfaatan stasiun penelitian laut dengan menyediakan skema research fellowships seperti kunjungan ilmuwan (visiting scientist), pascadoktoral dan asisten riset di stasiun penelitian. Selain itu, BRIN juga dapat memfasilitasi program Hari Layar, ekspedisi dan eksplorasi, dengan memanfaatkan fasilitas kapal riset BRIN.

Program tailor made atau program pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga akan dibuat sesuai kebutuhan melalui pendanaan bersama. Untuk itu, akan ada panggilan untuk pengajuan proposal penelitian (call for proposal) untuk melakukan riset bersama.

"Kegiatan di stasiun penelitian bisa bersifat tailor made, tergantung kebutuhan negara masing-masing. Bagi Indonesia sendiri untuk memperkuat sumber daya manusia khususnya menghasilkan PhD," tutur Ocky.

BRIN mengusulkan program Pertemuan Inisiatif Riset dan Inovasi G20 atau G20 Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG). RIIG terdiri dari dua tema, yakni meningkatkan kerja sama penelitian dan inovasi melalui berbagi sarana, prasarana dan pendanaan, dan pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk mendukung ekonomi hijau dan biru.

BRIN mengusulkan sejumlah tema untuk penelitian bersama. Tema-tema itu meliputi adopsi dan implementasi teknologi baru dan inovasi untuk ekonomi hijau dan biru, konservasi dan pemanfaatan biodiversitas, dan pengembangan obat-obatan dari kehati asli.

Tema riset berikutnya adalah aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim terhadap biodiversitas laut, aspek sosio-ekonomi dari pemanfaatan kehati serta energi baru dan terbarukan dari sumber bahan bakar non-fosil. BRIN juga mengusulkan pembentukan kemitraan penelitian global untuk keanekaragaman hayati (global biodiversity research partnership) yang dikaitkan dengan salah satu tema RIIG yakni meningkatkan kerja sama penelitian dan inovasi melalui berbagi sarana, prasarana dan pendanaan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement