Selasa 24 May 2022 23:25 WIB

Polisi Putar Balik Mobil Pengirim Sapi tanpa SKKH dari Luar Daerah

Mobil tersebut tidak dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan.

Pedagang menaikkan sapi dagangannya ke atas mobil (ilustrasi)
Foto: Antara/Saiful Bahri
Pedagang menaikkan sapi dagangannya ke atas mobil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Petugas yang tengah bersiaga di Pos Pengamanan Polsek Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bertindak tegas dengan memutar balik dua kendaraan bak terbuka pengangkut sapi yang hendak masuk ke Kabupaten Sukabumi. Mobil tersebut tidak dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Tindakan tegas ini kami lakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak memamah biak di wilayah Sukabumi," kata Kepala Polsek Sukalarang, AKP Asep Jaenal Abidin, di Sukabumi, Selasa (24/5/2022).

Baca Juga

Menurut dia, hingga saat ini personel sudah beberapa kali menahan dan memutar balik kendaraan pengangkut hewan ternak dari luar Sukabumi. Kendaraan mereka melintas di jalur perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur tepatnya di Kecamatan Sukalarang.

Seperti kasus yang baru saja ditemukan ini, modusnya sengaja mengirim tiga sapi jantan dari Kabupaten Bogor pada malam hari untuk menghindari pemeriksaan dari petugas gabungan di Pospam Polsek Sukalarang. Namun demikian, aksi percobaan pengiriman tiga sapi jantan tanpa dilengkapi SKKH dari dinas terkait asal daerah itu digagalkan. Dua unit mobil bak terbuka itu dilarang masuk ke Kabupaten Sukabumi dan diarahkan kembali untuk pulang ke daerahnya.

"Diduga sopir sengaja mengirim sapi dari Kabupaten Bogor melalui jalur Puncak Cianjur agar bisa terhindar dari pemeriksaan petugas. Tetapi, upayanya itu gagal karena kami menyiagakan personel di pospam 24 jam," tambahnya.

Ia mengatakan, meskipun dari hasil pemeriksaan terhadap tiga sapi tidak ditemukan gejala mengidap penyakit mulut dan kuku, tapi polisi tidak ingin mengambil risiko. Karena hewan ternak itu tidak dilengkapi SKKH.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement