Rabu 01 Jun 2022 15:46 WIB

Sebanyak 867 Calhaj dari Kabupaten Garut Siap Diberangkatkan

Para calhaj akan berangkat ke Asrama Haji dulu, sebelum terbang ke Arab Saudi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bupati Garut, Rudy Gunawan melepas secara calhaj asal Garut di Gedung Graha Patriot, Jalan Cipanas Baru, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (31/5/2022).
Foto: Diskominfo Garut
Bupati Garut, Rudy Gunawan melepas secara calhaj asal Garut di Gedung Graha Patriot, Jalan Cipanas Baru, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (31/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut mencatat terdapat 867 orang calon jamaah haji (calhaj) yang akan berangkat dari daerah itu. Ratusan calhaj itu terbagi dalam tiga kloter. Rencananya, keberangkatan rombongan calhaj pertama dari Kabupaten Garut akan dilakukan pada 7 Juni.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Garut, Cece Hidayat, 867 calhaj terbagi dalam tiga kloter, yaitu kloter 7, kloter 24, dan kloter 41. Kloter 7 direncanakan berangkat pada 7 Juni, sementara kloter 24 berangkat pada 20 Juni, dan kloter 41 pada 30 Juni bergabung dengan calhaj asal Kota Depok.

Baca Juga

"Dari Garut, para calhaj akan berangkat ke Asrama Haji dulu, sebelum terbang ke Arab Saudi," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Rabu (1/6/2022).

Menurut dia, 867 calhaj dari Kabupaten Garut seluruhnya telah melengkapi persyaratan untuk berangkat ke tanah suci. Mulai dari persyaratan vaksinasi Covid-19 hingga usia keberangkatan disebut sudah terpenuhi.

 

Berdasarkan data Kantor Kemenag Garut, terdapat 31.926 orang calhaj yang terdaftar di Kabupaten Garut. Sementara, kuota jamaah haji dari Kabupaten Garut pada 2020 seharusnya mencapai 1.915 orang.

Dari total calhaj yang masuk kuota pada 2020, sebanyak 435 orang di antaranya tak memenuhi persyaratan usia. Sebab, hanya calhaj yang berusia 18 tahun ke atas hingga 65 tahun yang diperkenankan berangkat haji tahun ini.

Dari sisa 1.480 calhaj dari Kabupaten Garut yang usianya memenuhi persyaratan, Kemenag hanya dapat memberangkat 867 orang calhaj. Sebab, kuota haji untuk Kabupaten Garut berkurang dibanding sebelumnya. Alhasil, terdapat 613 orang yang tidak bisa berangkat karena kuota.

Menurut Cece, para calhaj yang tak bisa berangkat itu sudah paham terkait pembatasan tersebut. Pihaknya juga akan memprioritaskan calhaj yang tak bisa berangkat sekarang untuk berangkat tahun depan.

"Itu akan kami prioritaskan berangkat tahun depan. Mudah-mudahan juga nambah lagi kuotanya dan Covid-19 sudah landai, sehingga calhaj yang di atas 65 tahun bisa juga berangkat," ujar dia.

Rencananya, pada calhaj dari Kabupaten Garut yang berangkat tahun ini akan menjalani manasik haji terakhir pada Kamis (2/6/2022). Ia berharap, segala prosesnya berjalan lancar.

"Mudah-mudahan tidak ada yang sakit lagi. Sebab, waktunya sudah terbatas untuk mengisi kursi yang kosong," kata Cece.

Sebelumnya, Bupati Garut, Rudy Gunawan melepas calhaj secara simbolis bersamaan saat penyelenggaraan manasik haji di Gedung Graha Patriot, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (31/5/2022). Bupati Garut menyatakan, pihaknya sudah mempersiapkan pelaksanaan pemberangkatan jamaah haji di Kabupaten Garut.

“Kita sudah siap. Jadi pemberangkatan dilaksanakan di GOR, itu sudah dilaksanakan koordinasi," kata dia.

Ia juga menyampaikan, tahun ini calhaj yang berusia di atas 65 tahun belum bisa melaksanakan ibadah haji dikarenakan peraturan dari Pemerintah Arab Saudi. Sebab, masa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya usai.

“Yang di atas 65 tahun hari ini bukannya tidak boleh berhaji, tapi Allah belum mentakdirkan karena pandemi belum 100 persen selesai,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement