Kamis 09 Jun 2022 08:23 WIB

Angkat Isu Filantropi di Film Naga Naga Naga, Baznas Apresiasi Deddy Mizwar

Film 'Naga Naga Naga' menambah panjang deretan film nasional yang berkualitas,

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengapresiasi film terbaru Deddy Mizwar berjudul
Foto: istimewa
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengapresiasi film terbaru Deddy Mizwar berjudul "Naga Naga Naga", yang mengangkat isu filantropi khususnya dunia pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengapresiasi film terbaru Deddy Mizwar berjudul "Naga Naga Naga", yang mengangkat isu filantropi khususnya dunia pendidikan.  Film itu berkisah tentang pentingnya dunia pendidikan bagi siapa pun, termasuk anak jalanan dan kalangan yang tidak mampu.

Pesan yang tersirat dalam film "Naga Naga Naga" sejalan dengan langkah Baznas yang sangat peduli terhadap pendidikan anak dhuafa dan yatim, agar mampu berkembang di kemudian hari dan menjadi pengangkat ekonomi keluarga rentan. 

Baca Juga

"Deddy Mizwar merupakan aktor senior dan sutradara yang sangat berkualitas, bisa dilihat dari berbagai film-film garapannya yang selalu memiliki pesan moral yang kuat, dan bisa diteladani masyarakat. Saya sangat bangga dan senang atas hadirnya film 'Naga Naga Naga' yang menambah panjang deretan film nasional yang berkualitas," kata Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA, usai mengutus sejumlah amil Baznas RI nonton bareng (nobar) Gala Premier Naga Naga Naga di bioskop Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Rabu (8/6/2022). Baznas turut diundang oleh sang sutradara sekaligus aktor utama, Deddy Mizwar, melalui manajernya, Indah.

Menurut Kiai Noor, saat ini masih banyak anak- anak dari keluarga fakir miskin yang tidak bisa mencapai pendidikan tinggi, karena kurang fasilitas dan akses meski sebenarnya secara nalar mereka mampu. Jika keadaan tersebut tidak segera diatasi, lanjut dia, maka mereka akan semakin ketinggalan  pada saat memasuki Era Indonesia Emas. 

"Oleh karena itu, Baznas akan terus menggali potensi akademik  dan talent untuk dicarikan akses dan fasilitas agar mereka dapat masuk pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masa datang," ujar Prof. Noor.

Dia menambahkan, melalui karya-karyanya, Deddy Mizwar selalu menghadirkan nilai-nilai yang patut untuk ditanamkan. Seperti salah satunya melalui sinetron religi "Para Pencari Tuhan" yang tayang setiap bulan suci Ramadhan. Pada edisi Ramadhan lalu, sinetron religi "Para Pencari Tuhan" mengangkat tema zakat, yang bisa berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat. 

"Indonesia beruntung memiliki seniman sekelas Deddy Mizwar yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kemanusiaan. Berbagai karyanya yang lekat dengan kehidupan sehari-hari, menjadi mudah dicerna oleh penonton, sehingga nilai kebaikan itu dapat mudah tersampaikan kepada khalayak," kata Noor. 

Noor mengungkapkan harapannya kepada Deddy Mizwar maupun insan perfilman di Tanah Air, agar dapat turut membantu mensyiarkan dakwah dan kebaikan zakat. 

"Kami tentu berharap Baznas dapat terus menjalin kolaborasi, tak hanya dengan Deddy Mizwar, namun juga para pelaku industri perfilman Indonesia, agar turut membantu BAZNAS dalam menebar kebaikan melalui zakat. Film merupakan salah satu media positif untuk mengajak masyarakat berbuat kebaikan," ucap Noor. 

Sebelumnya, Baznas juga melakukan dakwah zakat lewat film, mulai dari web series sampai layar lebar. Misalnya saja saat 2019 lalu, saat Baznas bekerja sama dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wonosobo merilis film layar lebar bertajuk "Iman di Pangkuan Sang Fakir".

Film itu mengisahkan tokoh Iman yang berjuang menjalani kehidupannya yang serba sulit dan kekurangan. Film bertemakan kemanusiaan ini juga berisi pesan tentang keikhlasan dalam menghadapi kehidupan yang sulit. 

Kemudian, Baznas juga merilis film dakwah zakat lain melalui web series yang tayang di kanal YouTube Baznas TV berjudul "Berbagi Cinta", yang mengajarkan tentang kebaikan dan keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari.  Melalui film, Baznas berharap dapat menggaungkan pesan kebaikan zakat sehingga dapat diamalkan oleh berbagai lapisan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement