Jumat 17 Jun 2022 22:33 WIB

Pemprov Jateng Gandeng Lokapasar Edukasi UMKM untuk Go Digital

Melalui kerja sama ini, Pemprov Jateng dan lokapasar menawarkan berbagai pelatihan.

Pemprov Jateng Gandeng Lokapasar Edukasi UMKM untuk Go Digital (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Pemprov Jateng Gandeng Lokapasar Edukasi UMKM untuk Go Digital (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng salah satu lokapasar (e-commerce) di Tanah Air untuk memberikan edukasikepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terkait pemanfaatan teknologi sehingga mereka bisa go digitaldan memperluas pasar.

Pelatihan meningkatkan pemahaman dan kapasitas untuk memanfaatkan digitalisasi itu diperlukan oleh para UMKM di Jawa Tengah karena masih sangat sedikit yang sudah menggunakan teknologi digital dalam bisnisnya.

Baca Juga

"Dengan jumlah lebih dari 4 juta UMKM di Jawa Tengah, merekalah yang menjadi fondasi utama pertumbuhan perekonomian daerah. Sayangnya, berdasarkan data BPS Tahun 2020, dari 26,7 juta pengguna internet di Jawa Tengah, baru 5,87 persen yang menggunakan internet untuk berbisnis, dan dari 5,87 persen tersebut, hanya 21,18 persen yang menggunakan e-commerce sebagai media penjualan," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawatidalam pernyataan pers, Jumat (17/6/2022).

Tentunya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata Ema, mengapresiasi dukungan edukasi kepada para UMKM di Jawa Tengah agar nantinya semakin banyak UMKM yang merasakan manfaat positif dari bisnis di dunia digital.

 

Melalui kerja sama ini, Pemprov Jateng dan lokapasar menawarkan berbagai pelatihan, tidak hanya cara menggunakan layanan digital tapi jugamengajarkan metode marketing digital, cara mengambil foto produk, hingga mengatur logistik untuk penjualan daring.

Adanya program edukasi bagi para UMKM ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pelaku UMKM untuk mulai berjualan juga melalui kanal daring. Jawa Tengah dikenal sebagai provinsi yang menghasilkan produk fesyen unggulan seperti Batik dan baju muslim, diharapkan dengan semakin banyak UMKM yang go digital maka produk- produk itu pun bisa semakin mendunia.

Pemerintah Pusat selalu menekankan UMKM memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional karena berkat 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia, mereka berkontribusi sebesar 61.07 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Dengan pemanfaatan teknologi digital untuk memperbesar kapasitas pasar UMKM, tentunya kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional akan semakin lebih baik.Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menargetkan di 2024 setidaknya 30 juta UMKM bisa go digital.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement