Senin 20 Jun 2022 23:26 WIB

Wagub Uu Ruzhanul Ulum Resmi Buka MTQ ke-37 Jabar

Wagub Uu Ruzhanul Ulum Resmi Buka MTQ ke- 37 Jabar.

Rep: Ari lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
 Wagub Uu Ruzhanul Ulum Resmi Buka MTQ ke- 37 Jabar. Foto:  Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, berbincang dengan sejumlah buruh di PT Changshin Reksa Jaya, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Kamis (21/4/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Uu Ruzhanul Ulum Resmi Buka MTQ ke- 37 Jabar. Foto: Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, berbincang dengan sejumlah buruh di PT Changshin Reksa Jaya, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Kamis (21/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,SUMEDANG---- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum resmi membuka Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 Provinsi Jawa Barat. Uu berharap MTQ bukan sekadar seremonial tapi syiar agama yang dibarengi semangat mendalami Al-Qur'an dengan membaca, memahami, menghapal, dan mengejawantahkan dalam kehidupan sehari - hari.  

"Mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya maka kita melaksanakan apa yang harus dilaksanakan dan menjauhi larangan-Nya," ujar Uu Ruzhanul Ulum saat membuka MTQ ke-37 Provinsi Jawa Barat di Lapangan IPP Pemda Kabupaten Sumedang, Ahad malam (19/6/2022).

Baca Juga

Menurut Uu yang juga Panglima Santri Jabar, MTQ sejatinya implementasi nilai sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. MTQ juga akselerasi Jabar yang juara bukan lahirnya saja tapi batinnya. 

 

Penyelenggaraan MTQ yang rutin, kata dia, merupakan komitmen dan penghormatan Pemda Provinsi Jabar kepada umat Islam. 

"Biaya oleh kami atas nama pemerintah, kemudian legalitas formal dikeluarkan dalam tiap tahun untuk melaksanakan kegiatan MTQ ini," kata Uu. 

"Bukti bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat (Indonesia) menghargai dan menghormati Islam. Dibuktikan dengan MTQ hari ini begitu meriah," katanya. 

Sementara menurut Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam, secara harfiah kata Tilawah dalam kamus mengandung beberapa makna. Diantaranya membaca, mengabarkan dan mengikuti. 

Jadi, kata dia, Tilawatil Quran tidak hanya berarti membaca Al-Qur'an tetapi juga berarti  menyampaikan, mengikuti, dan menjadikan Al-Qur'an sebagai pemandu, penunjuk, dan pembimbing yang diikuti. 

"Maka sejatinya tujuan Musabaqoh Tilawatil Quran bukan hanya melahirkan juara-juara mahir mambaca dan melantunkan Al-Qur'an. Tujuan MTQ adalah mewujudkan umat yang gemar membaca dan menyampaikan ajaran Al-Qur'an," kata Ajam. 

Ajam berharap MTQ ke-37 bisa melesatkan Jawa Barat sebagai provinsi terdepan dalam inovasi dan kolaborasi dalam hal keagamaan terutama di masa pandemi COVID-19 ini.  

Sementara menurut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika sekaligus juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) mengatakan, MTQ 37 dilakukan secara luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Tenaga kesehatan selalu siaga di setiap arena perlombaan. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melantik Dewan Hakim Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 di Ballroom Hotel Asri, Kabupaten Sumedang, Ahad (19/6/22). 

Pelantikan Dewan Hakim MTQ berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 450/Kep.303-Kesra/2022.  

Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, terima kasih pada para Dewan Hakim yang telah membantu Pemda Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan MTQ ke-37 di Kabupaten Sumedang. Menurutnya, tugas yang diemban sangat berat. Dalam menilai para peserta harus objektif dan adil. 

"Dewan Hakim bertanggung jawab juga pada Yang Maha Kuasa. Saya percaya karena para kiai dan ajengan akan lebih objektif tidak subjektif," kata Uu Ruzhanul Ulum.  

Terlebih penilaian yang dilakukan untuk MTQ saat ini mengusung digitalisasi. Maka nilai yang diberikan real time sehingga tidak harus menunggu hitungan jam atau hari dalam memberikan penilaian. 

Selanjutnya, Uu meminta pada para bupati dan wali kota memperhatikan dan mendukung para utusan MTQ. 

Kemudian dalam kesempatan ini juga, Uu menyampaikan keinginannya bahwa kampus LPTQ Jawa Barat akan dimanfaatkan menjadi pesantren qiroah, di mana pesantren ini bukan hanya mempelajari tentang langgam pembacaan ayat suci Al-Qur'an, tetapi juga akan mempelajari ilmu-ilmu yang lain seperti tauhid, fiqih, dan tasayub. 

MTQ ke-37 memperlombakan Tilawah Al-Qur'an Golongan Dewasa dan Qiroat Sab'ah, Tilawah Al-Qur'an Golongan Anak-Anak dan Murottal, Tilawah Al-Qur'an Golongan Remaja dan Disabilitas Netra, Qiraat Murrotal Quran Golongan Remaja dan Dewasa Serta Tahfidz Al-Qur'an Golongan 1 Juz dan 5 Juz, Tahfidz Al-Qur'an Golongan 10 Juz dan 20 Juz, Tahfidz Al-Qur'an Golongan 30 Juz dan Tafsir Golongan Bahasa Inggris, Tafsir Al-Qur'an Golongan Bahasa Arab san Bahasa Indonesia, Fahm Al-Qur'an, Syarhil Al-Qur'an serta Khat Al-Qur'an dan MMQ. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement