Ahad 26 Jun 2022 00:15 WIB

China Pantau Pergerakan Pesawat Mata-Mata AS di Selat Taiwan

Pesawat AS yang melintas di Selat Taiwan diyakini sebagai tipe P-8A antikapal selam.

Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Sampson (DDG 102) sedang berlangsung karena diposisikan untuk melakukan tindakan penyelamatan jiwa dalam mendukung upaya bantuan bencana di Tonga pada 25 Januari 2022. China memprotes Rabu, 27 April 2022, menentang pelayaran kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS melalui Selat Taiwan pada hari sebelumnya, menuduh pihak Amerika melakukan manuver yang berlebihan.
Foto: Naval Aircrewmen 2nd Class John Allen/U.S. Na
Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Sampson (DDG 102) sedang berlangsung karena diposisikan untuk melakukan tindakan penyelamatan jiwa dalam mendukung upaya bantuan bencana di Tonga pada 25 Januari 2022. China memprotes Rabu, 27 April 2022, menentang pelayaran kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS melalui Selat Taiwan pada hari sebelumnya, menuduh pihak Amerika melakukan manuver yang berlebihan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memantau pergerakan pesawat mata-mata milik militer Amerika Serikat yang terbang di atas perairan Selat Taiwan pada Jumat (24/6).

Komando Teater Timur PLA mengorganisasikan pasukan udara dengan siaga penuh untuk melacak dan memantau pergerakan pesawat tersebut di sepanjang jalur penerbangan. Demikian pernyataan pers juru bicara Komando Armada Timur PLA Kolonel Senior Shi Yi, Sabtu (25/6/2022).

Baca Juga

Ia mengidentifikasi pesawat mata-mata militer AS yang melintas di atas Selat Taiwan itu merupakan pesawat P-8A antikapal selam."Kami sangat menentang tindakan AS yang dapat mengganggu situasi di kawasan dan mengancam perdamaian dan stabilitas lintas-Selat," kata perwira perempuan itu.

Pihaknya menyatakan bahwa pasukan China dalam tingkat kewaspadaan tinggi untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial. China terus mengasah kemampuan militernya di selat yang memisahkan daratan Tiongkok dan kepulauan Taiwan itu.

Beijing menyatakan bahwa Taiwan bagian tak terpisahkan dari wilayah teritorial China.AS secara resmi telah mengesahkan undang-undang tentang penjualan senjata ke Taiwan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement