Selasa 28 Jun 2022 20:15 WIB

AS Bunuh Pemimpin Senior Kelompok Afiliasi AlQaeda di Suriah

Serangan AS menargetkan pemimpin senior kelompok sekutu Al Qaeda, Hurras al-Din

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Seorang wanita berdiri diatas gedung yang hancur akibat serangan udara di kota Idlib, Suriah. (AP Photo/Felipe Dana)
Foto: AP
Seorang wanita berdiri diatas gedung yang hancur akibat serangan udara di kota Idlib, Suriah. (AP Photo/Felipe Dana)

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB - Militer Amerika Serikat (AS) mengeklaim telah melakukan serangan di provinsi Idlib, Suriah pada Senin (27/6/2022) waktu setempat. Serangan itu menargetkan seorang pemimpin senior kelompok yang bersekutu dengan al-Qaeda, yakni Hurras al-Din.

Komando Pusat AS mengatakan, serangan menargetkan Abu Hamzah al Yaman, seorang pemimpin senior Hurras al-Din yang bersekutu dengan al-Qaeda. Ia diserang saat ia bepergian sendirian dengan sepeda motor.

Komando Pusat AS menambahkan bahwa tinjauan awal tidak menunjukkan adanya korban sipil. "Pemecatan pemimpin senior ini akan mengganggu kemampuan al-Qaeda untuk melakukan serangan terhadap warga AS, mitra kami, dan warga sipil tak berdosa di seluruh dunia," kata pernyataan Komando Pusat AS seperti dikutip laman Aljazirah.

Sebuah organisasi kemanusiaan, Pertahanan Sipil Suriah mengatakan, bahwa terdapat seorang pria tewas sebelum tengah malam setelah sepeda motornya menjadi sasaran dua roket. Jasad itu kemudian dilaporkan telah dipindahkan ke departemen forensik di kota Idlib.

Huras al-Din didirikan pada 2018 oleh para pendukung al-Qaeda. Pada Juni 2020, militer AS membunuh Khaled Aruri, seorang komandan tinggi Yordania bersama Huras al-Din, juga di Idlib. Serangan pesawat tak berawak pada Desember 2019 menewaskan seorang komandan senior Huras al-Din, warga negara Yordania Bilal Khuraisat, yang juga dikenal sebagai Abu Khadija al-Urduni.

Serangan udara AS yang terpisah di Suriah juga telah membunuh komandan kedua al-Qaeda saat itu, Abu Kheir al-Masri, pada 2017, pemimpin pertama ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, pada 2019, dan penggantinya, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi, pada bulan Februari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement