Jumat 01 Jul 2022 14:54 WIB

Amalan-Amalan yang Bisa Dilakukan Selama Dzulhijah

Ada amalan banyak amalan yang dapat dilakukan selama Dzulhijah.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji melaksanakan tawaf mengelilingi Ka
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Jamaah haji melaksanakan tawaf mengelilingi Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Bulan  Dzulhijah telah tiba. Ada amalan banyak amalan yang dapat dilakukan selama Dzulhijah. Pertama, disunnahkan berpuasa pada hari kesembilan Dzulhijah. Nabi mendesak kita untuk melakukan perbuatan baik selama ini, dan puasa adalah salah satu perbuatan terbaik.

Nabi biasa berpuasa pada tanggal sembilan Dzulhijah. Hunaydah ibn Khalid mengutip beberapa istri Nabi mengatakan, “Nabi biasa berpuasa pada tanggal sembilan Dzulhijah, pada hari Asyura , pada tiga hari setiap bulan, dan pada dua hari Senin dan Kamis pertama bulan, setiap bulan." (An-Nasa'i)

Baca Juga

Kedua, bertakbir. Disunnahkan mengucapkan  takbir,  tahmid,  tahlil, dan tasbih pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, dan mengucapkannya dengan lantang di masjid, rumah, jalan, dan setiap tempat yang diperbolehkan untuk mengingat Allah dan menyebut nama-Nya. Bertakbir dengan lantang, sebagai tindakan ibadah dan sebagai proklamasi kebesaran Allah, semoga Dia ditinggikan.

Laki-laki harus melafalkan ungkapan-ungkapan ini dengan keras, dan perempuan harus melafalkannya dengan tenang. Allah berfirman dalam al-Hajj ayat 28, 

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۖ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir.

Mayoritas ulama sepakat bahwa hari yang ditentukan adalah sepuluh hari pertama Dzulhijah. Ibnu Abbas, “'Hari-hari yang ditentukan' adalah sepuluh hari pertama (Dzulhijah).”

Takbir pada saat ini merupakan aspek dari Sunnah. Orang-orang sangat melupakan sunnah ini sehingga hampir tidak ada yang mendengar takbir, kecuali dari segelintir orang.

Takbir ini  harus diucapkan dengan lantang, untuk menghidupkan kembali Sunnah dan sebagai pengingat bagi yang lalai. Ada bukti yang kuat bahwa Ibn `Umar dan Abu Hurairah (ra dengan mereka berdua) biasa pergi ke pasar selama sepuluh hari pertama Dzulhijah, membaca  takbir, dan orang-orang akan membacanya setelah dia. 

Gagasan di balik mengingatkan orang untuk membaca ini adalah bahwa masing-masing harus membacanya secara individual, tidak bersamaan, karena tidak ada dasar dalam syariat untuk melakukan hal ini

Ketiga, Salah satu amalan terbaik yang dapat dilakukan seseorang selama sepuluh hari ini adalah menunaikan haji ke Baitullah. Orang yang ditolong Allah untuk menunaikan haji ke Rumah-Nya dan melaksanakan semua ritual dengan benar termasuk dalam sabda Nabi (damai dan berkah besertanya):  Haji yang diterima tidak kurang pahalanya dari surga.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Keempat, melakukan perbuatan baik

Hal ini karena perbuatan baik dicintai oleh Allah dan mendapatkan satu pahala yang besar. Barang siapa yang tidak mampu untuk menunaikan haji, maka pada waktu yang diberkahi ini hendaknya disibukkan dengan ibadah, shalat, membaca Alquran , mengingat Allah, berdoa, bersedekah, berbakti kepada orang tua, menjaga tali persaudaraan, dan memerintahkan apa yang harus dilakukan. kebaikan dan mencegah dari yang munkar, serta amal shaleh dan ibadah lainnya..

Kelima, salah satu amal baik yang akan mendekatkan seseorang kepada Allah selama sepuluh hari ini adalah berkurban. Keenam, bertaubat yang tulus. Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan selama sepuluh hari ini adalah bertaubat dengan tulus kepada Allah dan meninggalkan segala macam kemaksiatan dan dosa.n 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement