Selasa 19 Jul 2022 12:54 WIB

Urban Farming di Masa Pandemi, Berbuah Cuan

Selama sebulan bisa mendapatkan omzet Rp 2 juta dari penjualan sayuran dan tanaman

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Seorang warga membersihkan sayuran sawi pagoda hasil panen di taman pertanian perkotaan atau urban farming, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Seorang warga membersihkan sayuran sawi pagoda hasil panen di taman pertanian perkotaan atau urban farming, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kondisi pandemi Covid-19 yang berlangsung dalam dua tahun terakhir telah mendorong masyarakat melakukan beragam kegiatan, diantaranya adalah urban farming atau bercocok tanam. Dengan melakoni kegiatan tersebut, seorang warga Kota Tangerang bernama Asriyah bahkan meraup keuntungan hingga jutaan rupiah.

Sejak masa pandemi pada 2020, Asriyah dan keluarga mencoba bercocok tanam dengan metode hidroponik di teras atap rumahnya di kawasan Cipondoh, Tangerang. Jenis tanaman yang ditanam diantaranya cabai dan kangkung.

"Awal menanam dan panen sayuran hanya untuk konsumsi pribadi, cuman makin ke sini, Alhamdulillah hasilnya semakin banyak dan kita coba untuk menjual ke lingkungan sekitar," kata Asriyah, Senin (18/7/2022).

Dia menyebut, dalam kurun waktu dua tahun, saat ini Asriyah memiliki sebanyak 550 lubang hidroponik dengan beragam jenis sayuran. Seperti pakcoy, selada, kangkung, bayam brasil, cabai, dan melon.

Hasil panennya kemudian dijual kepada masyarakat dengan harga Rp 10 ribu per 250 sampai 300 gram. Selain hasil panen, Asriyah juga menjual bibit tanaman, terutama untuk masyarakat yang ingin melakukan kegiatan urban farming juga, dengan kisaran harga Rp 5 ribu hingga Rp 35 ribu.

"Walau mulai dari iseng, kini bisa menjadi pendapatan keluarga, selama kurun waktu sebulan saya bisa mendapatkan Rp 2 juta dari penjualan sayuran dan tanaman. Dan dari untung tersebut, kini kita bisa menutupi modal awal pada saat membuat hidroponik dan tentunya diputar kembali untuk membeli bibit serta pupuk," ceritanya.

Dalam menjajakan hasil berkebunnya, Asriyah menjual produknya via media sosial serta grup lingkungan. Selain itu juga menitipkan sayurannya ke tukang sayur di kawasan Cipondoh, Tangerang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement