Senin 08 Aug 2022 17:27 WIB

Survei BI: Konsumen Masih Optimistis

Konsumen juga mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini tetap baik.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang melintas di depan pintu berlogo Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4). Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Juli 2022 tetap terjaga.
Foto: Prayogi/Republika
Seorang melintas di depan pintu berlogo Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4). Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Juli 2022 tetap terjaga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada Juli 2022 tetap terjaga. Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2022 sebesar 123,2.

"IKK tercatat tetap berada dalam zona optimistis karena indeks di atas 100, meski tidak setinggi indeks pada bulan sebelumnya sebesar 128,2," kata Erwin dalam keterangan pers, Senin (8/8/2022).

Baca Juga

Optimisme konsumen pada Juli 2022 yang terjaga ditopang oleh tetap kuatnya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan, terutama ekspektasi terhadap penghasilan. Konsumen juga mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini tetap baik, meski sedikit menurun dari capaian pada bulan sebelumnya.

Optimisme konsumen pada periode Juni 2022 terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau tetap terjaga atau 100, meski sedikit termoderasi dari bulan sebelumnya. Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) Juli 2022 yang tercatat sebesar 110,9, turun dibandingkan 114,5 pada Juni 2022.

Pada Juli 2022, seluruh komponen pembentuk IKE termoderasi dibandingkan bulan sebelumnya. Terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang turun sebesar -5,0 poin menjadi 118,2. Selain itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat ini juga menurun sebesar -3,7 poin menjadi 111,9. Adapun Indeks Pembelian Barang Tahan Lama tercatat lebih rendah -2,0 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 102,8.

Menurut survei, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit menurun. Terindikasi

dari rata-rata proporsi sebesar 73,4 persen dari semula 74,2 persen.

Sementara itu, rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang sebesar 9,6 persen, sama dengan proporsi pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan sebesar 17,0 persen, lebih tinggi dari 16,2 persen pada bulan Juni 2022.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau menurun pada sebagian kategori pengeluaran. Kecuali pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 2,1 juta–Rp 3 juta dan Rp 3,1– Rp 4 juta per bulan.

"Sementara itu, peningkatan porsi tabungan terhadap pendapatan tercatat pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1 juta-Rp 2 juta dan Rp 2,1 juta–Rp 3 juta per bulan," kata Erwin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement