Sabtu 13 Aug 2022 16:12 WIB

Program TJSL Petrokimia Gresik Diklaim Selaras Pemulihan Ekonomi

Petrokimia Gresik telah menjalankan delapan program Mitra Kebanggaan (Mangga).

Petrokimia Gresik telah menjalankan delapan program Mitra Kebanggaan (Mangga).
Foto: Istimewa
Petrokimia Gresik telah menjalankan delapan program Mitra Kebanggaan (Mangga).

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK--Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) & CSR Petrokimia Gresik diklaim selaras dengan program pemulihan ekonomi pascapandemi yang digagas pemerintah. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menuturkan, program ini sekaligus mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Menurut Dwi Satriyo, hal itu dibuktikan dengan diraihnya 'Bintang 5' untuk TJSL & CSR dalam ajang 'TJSL & CSR Award 2022' yang diselenggarakan Majalah BUMN Track bersama Indonesia Shared Value Institute (ISVI). 'Bintang 5' diberikan untuk tiga pilar utama, ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Baca Juga

Menurut Dwi Satriyo, salah satu program yang berhasil memberi nilai tambah bagi perusahaan yakni, program Mitra Kebanggaan (MANGGA) sejak Agustus 2021. Program ini disebut meneruskan kontribusi Petrokimia Gresik dalam memberdayakan dan mengembangkan ekonomi masyarakat sejak 1984 melalui program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK).

Melalui program ini, Petrokimia Gresik membantu lebih dari 650 mitra yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan sekitarnya. Yakni, dengan penyaluran dana bergulir mencapai Rp 50 miliar.

“Alhamdulillah selama satu tahun berjalan, Program Mangga mampu memulihkan perekonomian mitra kami untuk tumbuh lebih cepat. Hal ini selaras dengan semangat 77 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat', serta Sustainable Development Goals (SDGs), dan ISO 26000,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan, Sabtu (13/8/2022).

Hingga saat ini, Petrokimia Gresik telah menjalankan delapan program Mangga yaitu Mangga Gadung (Pedagang Unggul), Mangga Makmur (Majukan Usaha Rakyat), Mangga Golek (Go Organik Level Ketiga), Mangga Muda (Generasi Muda), Mangga Madu (Mama Dikasih Usaha), Mangga Platinum Global (Mangga yang mampu melakukan kegiatan ekspor), Mangga Platinum Modern (Mangga yang mampu mengelola keuangan dan bisnis secara modern), serta Mangga Digital (Mangga yang melakukan transakisi melalui e-commerce atau online).

“Secara keseluruhan, pelaksanaan program Mangga Gadung mampu mendongkrak laba kios sebesar 43 persen dan meningkatkan panen petani rata-rata sebesar 33 persen,” ujar Dwi Satriyo.

Dari program Mangga Makmur, terdapat peningkatan pendapatan petani rata-rata 44 hingga 46 persen. Peningkatan pendapatan ini diperoleh melalui bertambahnya produktivitas 30 hingga 33 persen. Selanjutnya, Petrokimia Gresik juga memiliki Mangga yang memproduksi pakan ternak yaitu Makmur Amanah Sejahtera. Program yang masuk dalam jenis Mangga Muda ini merupakan upaya Petrokimia Gresik dalam mendukung ketahanan pakan ternak di Indonesia.

Program ini memanfaatkan bahan baku utama berupa bungkil sawit, atau limbah pengolahan minyak kelapa sawit untuk pakan ruminansia, unggas dan ikan.

“Selama ini produksi pakan ternak kita banyak menggunakan jagung sebagai campuran. Padahal harga jagung sangat fluktuatif, sehingga berpengaruh pada mahalnya harga pakan ternak. Di satu sisi, limbah kelapa sawit jumlahnya melimpah dan belum dioptimalkan. Melalui program CSR & TJSL ini, kita menjadikan bungkil sawit sebagai subtitusi jagung,” ujar Dwi Satriyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement