Ahad 14 Aug 2022 20:04 WIB

40 Orang Tewas dalam Kebakaran di Sebuah Gereja di Mesir

Kebakaran terjadi selama Misa yang dihadiri oleh 5.000 orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Personel darurat bekerja di lokasi kebakaran di gereja Abu Sefein yang telah menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai sedikitnya 14 lainnya, di lingkungan padat penduduk Imbaba, Kairo Mesir, Minggu, 14 Agustus 2022. Gereja mengatakan kebakaran terjadi saat layanan sedang berlangsung. Penyebab kebakaran tidak segera diketahui, tetapi polisi mengatakan penyelidikan awal menyalahkan korsleting listrik.
Foto: AP Photo/Mohamed Salah
Personel darurat bekerja di lokasi kebakaran di gereja Abu Sefein yang telah menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai sedikitnya 14 lainnya, di lingkungan padat penduduk Imbaba, Kairo Mesir, Minggu, 14 Agustus 2022. Gereja mengatakan kebakaran terjadi saat layanan sedang berlangsung. Penyebab kebakaran tidak segera diketahui, tetapi polisi mengatakan penyelidikan awal menyalahkan korsleting listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sedikitnya 40 orang tewas dan 45 luka-luka dalam kebakaran di dalam sebuah gereja di Kota Giza, Mesir pada Ahad (14/8/2022). Dua sumber keamanan mengatakan kepada Reuters, kebakaran terjadi selama Misa yang dihadiri oleh 5.000 orang di Gereja Koptik Abu Sifin di lingkungan Imbaba.

Api berkobar di pintu masuk ke gereja, sehingga menyebabkan desak-desakan. Sumber tersebut menambahkan bahwa, sebagian besar korban yang tewas adalah anak-anak.  

Baca Juga

"Orang-orang berkumpul di lantai tiga dan empat, dan kami melihat asap keluar dari lantai dua. Orang-orang bergegas menuruni tangga dan saling pandang berjatuhan," kata seorang jemaah gereja itu, Yasir Munir.

"Kemudian kami mendengar ledakan dan percikan api dan api keluar dari jendela," kata Munir menambahkan.

Munir mengatakan, dia dan putrinya berada di lantai dasar dan dapat melarikan diri. Giza merupakan kota terbesar kedua di Mesir. Kota ini terletak tepat di seberang Sungai Nil dari Kairo.  

"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban yang telah meninggal di salah satu rumah ibadahnya," kata Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam sebuah tweet.

Seorang jamaah gereja lainnya, Maher Murad mengatakan, saudara perempuannya masih berada di gereja. Murad keluar dari gereja terlebih dahulu sebelum terjadi kebakaran.

"Begitu saya keluar dari gereja hanya 10 meter, saya mendengar suara teriakan dan melihat asap tebal," kata Murad.

Murad mengatakan, setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, dia mengenali jasad saudara perempuannya. Dia mengatakan, sebagian besar jasad telah hangua terbakar.

"Setelah petugas pemadam kebakaran memadamkan api, saya mengenali jasad saudara perempuan saya. Jasad korban sebagian besar hangus, dan banyak dari mereka adalah anak-anak, yang berada di kamar bayi di gereja," kata Murad. 

Penyelidikan awal menyatakan, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Lima belas mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke tempat kejadian untuk memadamkan api, sementara ambulans membawa korban ke rumah sakit terdekat. Presiden el-Sisi berbicara melalui telepon dengan Paus Tawadros II yang beragama Kristen Koptik untuk menyampaikan belasungkawa.

"Saya telah memobilisasi semua layanan negara untuk memastikan bahwa semua tindakan diambil," kata el-Sisi.

Kementerian Dalam Negeri menerima laporan tentang kebakaran pada pukul 9 pagi waktu setempat. Mereka menemukan bahwa kebakaran terjadi akibat korsleting AC di lantai dua gereja. 

Kepala jaksa negara, Hamada el-Sawy, memerintahkan penyelidikan. Di mengerahkan tim jaksa untuk melakukan penyelidikan ke gereja tersebut 

Koptik adalah komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah. Setidaknya 10 juta dari 103 juta penduduk Mesir menganut Kristen Koptik. Mesir telah mengalami beberapa kebakaran mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada Maret 2021, setidaknya 20 orang tewas dalam kebakaran di sebuah pabrik tekstil di pinggiran timur Kairo. Kemudian pada 2020, dua kebakaran rumah sakit menewaskan 14 pasien Covid-19.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement