Ahad 14 Aug 2022 22:38 WIB

Ditjen Bea Cukai dan LPEI Dorong UMKM Menembus Ekspor

LPEI miliki fasilitas pembiayaan, penjaminan dan asuransi bagi UMKM orientasi ekspor

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), didampingi oleh Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Rijani Tirtoso (kanan) meninjau produk UMKM Binaan LPEI saat acara Perempuan Tangguh Dalam Ekspor Berkelanjutan di Jakarta, Jumat (20/5/2022). Acara tersebut bertujuan untuk mendukung pemulihan perekonomian melalui pemberdayaan perempuan menjadi entrepreneur (W20).
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), didampingi oleh Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Rijani Tirtoso (kanan) meninjau produk UMKM Binaan LPEI saat acara Perempuan Tangguh Dalam Ekspor Berkelanjutan di Jakarta, Jumat (20/5/2022). Acara tersebut bertujuan untuk mendukung pemulihan perekonomian melalui pemberdayaan perempuan menjadi entrepreneur (W20).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank ikut berperan dalam kegiatan UMKM Week 2022. Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, R. Gerald mengatakan LPEI memberikan dukungan berupa layanan finansial dan non finansial kepada pelaku UKM berorientasi ekspor. 

"LPEI memiliki fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha berorientasi ekspor. Khusus untuk layanan non finansial, kami dapat memberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan atau CPNE, marketing handholding program dan desa devisa,” ujar Gerald dalam keterangan tulis, Ahad (14/8/2022).

LPEI memberikan Jasa Konsultasi kepada UKM berorientasi ekspor dalam rangka meningkatkan eksportir baru, nilai ekspor nasional dan juga daya saing produk/komoditas Indonesia.

Coaching Program for New Exporter (CPNE) merupakan program pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor selama satu tahun. Pada Juni 2022, LPEI telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2700 UMKM serta melahirkan lebih dari 120 eksportir baru.

 

Selain CPNE, LPEI memiliki program unggulan lainnya yaitu Marketing Handholding Program (business matching) yang merupakan program percepatan ekspor dalam rangka membuka akses pasar ekspor bagi produk UKM mitra binaan LPEI dalam bentuk digitalisasi via global marketplace, business matching melalui diaspora dan pameran berskala internasional. Melalui program ini, lebih dari 50 UKM telah berhasil memperluas akses pasarnya ke mancanegara.

Sedangkan Desa Devisa merupakan program pemberdayaan komunitas (cluster) petani/pengrajin/koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor. Sampai dengan posisi Juni 2022, LPEI memiliki 134 Desa Devisa dengan sembilan komoditas unggulan (Kakao, Kopi, Beras, Garam, Rumput Laut, Kerajinan, Tenun, Gula Semut dan Lada Hitam) dan telah memberikan pendampingan kepada 12.821 petani/pengrajin.

Pada penutupan acara UMKM Week 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak seluruh jajarannya untuk memperbaiki program sinergi dalam membantu UMKM. “Jika UMKM pasar nya di luar negeri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan membantu sampai ekspor dan ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Inilah yang disebut kolaborasi, karena UMKM perlu dibantu disemua front, jangan dibebani tapi dibantu,” ujar Sri Mulyani. 

UMKM Week 2022 merupakan wujud kolaborasi #KemenkeuSatu yang senantiasa terjalin antara Kementerian Keuangan dengan #SpecialMissionVehicle Kementerian Keuangan. Selain UMKM Week 2022, LPEI juga turut berpartisipasi pada agenda #KemenkeuSatu lainnya berupa partisipasi pada kegiatan Road to Mofest 2022: Bali yang diselenggarakan pada tanggal 11 Agustus 2022. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement