Sabtu 20 Aug 2022 00:58 WIB

Puluhan Ribu Karyawan Kereta Mogok Kerja, Jaringan Transportasi London Lumpuh

Lembaga Transportasi London menyebut semua jaringan kereta dihentikan sementara

Rep: Lintar Satria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Kereta ThamesLink tertunda keberangkatannya di sebuah stasiun di London, Inggris. Jaringan transportasi London terhenti karena pekerja kereta dan bus menggelar mogok kerja untuk memprotes upaya dan kondisi kerja. Aksi ini merupakan gejolak terbaru yang diakibatkan inflasi yang telah mencapai dua digit.
Foto: EPA
Kereta ThamesLink tertunda keberangkatannya di sebuah stasiun di London, Inggris. Jaringan transportasi London terhenti karena pekerja kereta dan bus menggelar mogok kerja untuk memprotes upaya dan kondisi kerja. Aksi ini merupakan gejolak terbaru yang diakibatkan inflasi yang telah mencapai dua digit.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jaringan transportasi London terhenti karena pekerja kereta dan bus menggelar mogok kerja untuk memprotes upaya dan kondisi kerja. Aksi ini merupakan gejolak terbaru yang diakibatkan inflasi yang telah mencapai dua digit.

Lembaga transportasi London (TfL) mengatakan semua jaringan kereta Atas dan Bawah Tanah London tertahan atau dihentikan sementara. Puluhan rute bus di bagian barat Ibukota itu juga terganggu.

Puluhan ribu buruh jaringan kereta nasional menggelar aksi mogok kerja pada Kamis (18/8) waktu setempat. Mereka mengancam akan menggelar aksi serupa pada Sabtu (20/8).

Komuter di seluruh Inggris sudah mengalami beberapa gangguan mogok kerja buruh tahun ini. Sebagian besar digelar serikat buruh transportasi (RMT) yang menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja bagi anggota mereka di saat biaya kebutuhan hidup yang didorong inflansi terus naik.

Data menunjukkan inflansi pada Juli tahun ini mencapai 10,1 persen, tertinggi sejak 1982. Kenaikan biaya energi yang dipicu invasi Rusia ke Ukraian menghantam konsumen langsung melalui tagihan rumah tangga dan tak langsung melalui kenaikan harga makanan.

Hal ini telah memicu kebuntuan antara perusahaan dan serikat buruh. Perusahaan mengatakan kenaikan harga dan turunnya permintaan membatasi kemampuan mereka melakukan negosiasi.

Serikat mengatakan buruh tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup. Di sisi lain pemerintah khawatir kenaikan upah besar justru akan menambah inflasi.    

"Kami tidak ingin menjadi lingkaran jahat tahun 1970-an di mana anda akhirnya menaikan gaji, inflasi naik dan terus begitu seterusnya, anda tidak biasa keluar dari ini," kata Menteri Transportasi Grant Shapps pada BBC.

RMT mengatakan mogok ini merupakan respon pada lemahnya asuransi pekerjaan dan pensiun dari Tfl. Dalam suratnya ke Shapps, serikat menuduhnya melakukan perang ideologis dengan semua buruh kereta.

TfL sendiri sudah lama bernegosiasi dengan pemerintah setelah masa kesepakatan pembiayaan darurat habis. Kesepakatan itu diperlukan karena jumlah penumpang pasca-pandemi turun.

Buruh Inggris di industri lain juga berencana menggelar aksi mogok kerja atau aksi industri. Termasuk buruh pelabuhan, pengacara, guru, perawat, pemadam kebakaran, dan petugas sampah, pegawai bandara dan kantor pos.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement