Senin 26 Sep 2022 23:45 WIB

25 Migran Palestina Tenggelam di Lepas Pantai Suriah

Semua warga Palestina itu adalah penduduk kamp-kamp pengungsi di Lebanon.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Kapal Tenggelam. 25 Migran Palestina Tenggelam di Lepas Pantai Suriah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kapal Tenggelam. 25 Migran Palestina Tenggelam di Lepas Pantai Suriah

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Sedikitnya 25 warga Palestina berada di atas kapal yang secara tragis tenggelam di lepas pantai Suriah. Kapal tersebut tenggelam setelah berangkat dari Minyeh di Lebanon membawa sekitar 150 penumpang.

 

Baca Juga

Dari 150 penumpang tersebut, 94 orang diketahui meninggal setelah kapal tenggelam saat menuju Italia melalui Mediterania timur. “Ada 25 orang warga Palestina yang dikonfirmasi berada di kapal tersebut, 6 orang tewas, tiga telah berhasil diselamatkan, sementara 16 lainnya masih hilang,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina, Senin (26/9/2022).

“Kementerian menindaklanjuti setiap orang yang tenggelam atau hilang, dan kedutaan kami di Lebanon melakukan segala yang kami bisa untuk membantu dan membela keluarga para martir,” kata Penasihat Politik Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Ahmad Al-Dik dalam sebuah pernyataan. 

Pernyataan Al-Dik menekankan bahwa angka saat ini masih awal dan mungkin akan bertambah setelah penyelidikan lebih lanjut. Sampai saat itu, Kedutaan Palestina di Lebanon akan terus mengikuti operasi pencarian korban warga Palestina lainnya.

Kementerian juga berkoordinasi dengan para keluarga korban dibantu oleh LSM Lebanon. Semua warga Palestina itu adalah penduduk kamp-kamp pengungsi di Lebanon. 

Tentara Lebanon telah menerbitkan sebuah pernyataan yang mengklaim telah menangkap seorang pria karena menjalankan jaringan penyelundupan aktif antara Arida dan Minyeh, di bentangan pantai paling utara negara itu. 

 

Pria yang ditangkap oleh dinas keamanan Lebanon mengakui keterlibatannya dalam mempersiapkan operasi penyelundupan terakhir dari Lebanon ke Italia melalui laut. "Penyelidikan terhadap jaringan masih berlangsung," kata pernyataan militer, yang tidak mengungkapkan identitas tersangka atau sifat penyelidikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement