Kamis 29 Sep 2022 01:41 WIB

Anggota DPRD Tangsel Minta Pemkot Perhatikan Drainase untuk Cegah DBD

Sistem drainase dinilai harus baik untuk mencegah genangan jentik nyamuk DBD

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Seorang pasien anak penderita DBD ilustrasi. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta Pemerintah Kota Tangsel untuk lebih memperhatikan kondisi kelayakan drainase perkotaan di Tangsel.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pasien anak penderita DBD ilustrasi. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta Pemerintah Kota Tangsel untuk lebih memperhatikan kondisi kelayakan drainase perkotaan di Tangsel.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta Pemerintah Kota Tangsel untuk lebih memperhatikan kondisi kelayakan drainase perkotaan di Tangsel. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terus meningkat.

"Menurut kami, dari hulunya sistem drainase perkotaan juga harus baik agar menghindari genangan-genangan besar di wilayah permukiman," ujar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel Ahmad Syawqi saat dihubungi, Rabu (28/9/2022). 

Baca Juga

Sistem drainase perkotaan yang baik dinilai dapat membantu mengantisipasi munculnya jentik-jentik nyamuk yang menjadi cikal bakal berkembangbiaknya nyamuk. Drainase yang layak diyakini nantinya dapat menekan angka kasus DBD di Tangsel. 

"Di hilirnya sosialisasi terhadap demam berdarah juga tidak boleh bosan dijalankan oleh stakeholder wilayah seperti dari tingkatan kecamatan, kelurahan hingga RT/RW. Faskes tingkat satu seperti puskesmas juga siap untuk tindakan seperti fogging dan waspada pencegahan penyakit lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua Fraksi Gerindra-PAN DPRD Tangsel itu mendorong agar Dinas Kesehatan Kota Tangsel untuk terus meningkatkan upaya pencegahan serta penanganan DBD. Terlebih mengingat intensitas hujan dan genangan menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah penderita DBD. 

"Kami meminta agar Dinkes  mengefektifkan kegiatan 1 Rumah 1 Jumantik sebagaimana yang telah dilakukan sebagai garda terdepan dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus (menguras, menutup, mengubur) sebagai solusi pencegahan DBD," tutupnya. 

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada 577 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Tangsel sejak Januari 2022. Dengan tingginya kasus DBD, masyarakat diminta untuk mengantisipasi kasus yang lebih banyak lagi, terutama karena seiring dengan terjadinya musim penghujan. 

"Kasus DBD Kota Tangerang Selatan dari bulan Januari sampai dengan 25 September 2022 berjumlah 577 kasus, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2021 dengan jumlah kasus total 437," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar, Rabu (28/9)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement