Senin 28 Nov 2022 16:32 WIB

Dhuba'ah binti az-Zubair, Salah Satu Kiblat Periwayatan Hadis

Tak sedikit generasi salaf dari sahabat dan taibiin yang mengambil hadis darinya.

Ilustrasi Sahabat Perempuan Nabi - Muslimah
Foto:

Keturunan

Dhuba'ah, bersama saudarinya, Ummu Hakim, adalah pemberi keturunan bagi az-Zubair. Selain dari keduanya, az-Zubair tak memiliki cucu. Walaupun demikian, putra kesayangan Dhuba'ah, Abdullah, lebih dahulu menghadap Sang Khaliq, saat Perang Jamal.

Az-Zubair sangat mencintai Dhuba'ah. Perasaan yang sama juga dicurahkan az-Zubair, kepada keponakannya, Muhammad. Sewaktu Nabi masih kecil dan berada di Makkah, paman tertuanya itu menyayangi Muhammad kecil dan mengasihinya. Sang paman yang berjuluk Abu Thahir tersebut kerap mengajak Muhammad bermain. Dhuba'ah melakukan hal yang sama kepada Muhammad, sekalipun telah diutus sebagai nabi dan rasul. Dhuba'ah sering memasak menu makanan dan diberikan kepada Rasulullah. 

Ini adalah contoh kemuliaan Bani Hasyim. Kehidupan sehari-hari keluarga besar itu penuh dengan kasih sayang dan saling mencintai satu sama lain. Dhuba'ah mengisahkan, ayahnya tak bosan-bosan mendendangkan lagu dan membacakan cerita pendek. Kesemuanya berisi petuah bijak dan kebajikan.

Aku senang sekali wahai Dhuba'ah yang baik dan taat

(Bila) engkau tidak mencuri barang, seperti engkau tidak tahu moral

Doktrin dan ajaran ini membekas dalam diri Dhuba'ah. Ini mengantarkannya tumbuh dan berkembang sebagai pribadi mulia. Atas dasar inilah, ia mendapat penghormatan Rasulullah. Terlebih, ia termasuk sahabat yang pertama kali menerima dakwah Islam. Ia juga ikut berhijrah ke Madinah pada gelombang pertama.     

 

Bentuk pemuliaan Rasulullah terhadap bibinya tersebut, diwujudkan pula dengan menikahkan Dhuba'ah dan al-Miqdad. Keduanya adalah sahabat pilihan dan memiliki kedudukan di hati Rasulullah. Al-Miqdad merupakan satu dari ketujuh sahabat yang mengikrarkan syahadat pada awal Islam. Dhuba'ah, 'sang peminta syarat' itu, meluapkan kecintaannya pada Rasulullah dan melaksanakan titahnya hingga ajal menjemput pada tahun ke-40 setelah hijrah.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement