Senin 05 Dec 2022 08:16 WIB

AS Pastikan akan Terus Beri Dukungan tak Tergoyahkan untuk Israel

AS akan tetap menjadi teman setia Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS akan terus memberikan dukungan tak tergoyahkan untuk Israel. Meski
Foto: AP/Wason Wanichakorn
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS akan terus memberikan dukungan tak tergoyahkan untuk Israel. Meski

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada Ahad (4/12/2022), bahwa AS akan terus memberikan dukungan tak tergoyahkan untuk Israel. Meskipun, Blinken mengakui Perdana Menteri Israel baru Benjamin Netanyahu memiliki arah yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya.

Blinken mengatakan, AS akan tetap menjadi teman setia Israel bahkan ketika mengejar tujuan yang ditentang Netanyahu, termasuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan pemulihan kesepakatan nuklir Iran 2015.

"Kemitraan AS-Israel dan semua yang dihasilkannya untuk rakyat bangsa kita dan dunia selalu ditanggung oleh komitmen kuat AS terhadap keamanan Israel, sebuah komitmen yang tidak pernah lebih kuat dari sekarang," ujarnya.

Menurut Blinken, pemerintahan Joe Biden akan terlibat dengan pemerintah Netanyahu berdasarkan kebijakannya dan bukan pada kepribadian. Pernyataan ini menyoroti calon menteri senior Kabinet baru Israel yang telah menyatakan pandangan anti-Palestina dan anti-Arab yang keras di masa lalu.

"Kami akan mengukur pemerintah dengan kebijakan yang dikejarnya daripada kepribadian individu. Kami akan berpegang pada standar bersama yang telah kami bangun dalam hubungan kami selama tujuh dekade terakhir," kata Blinken.

Tapi, Blinken juga memperingatkan bahwa AS akan menolak kebijakan yang meminggirkan warga Palestina atau membuat resolusi dua negara menjadi lebih sulit. Dia mengatakan itu akan merugikan keamanan jangka panjang atau masa depan Israel sebagai negara demokrasi Yahudi.

"Kami berharap pemerintah Israel yang baru terus bekerja dengan kami untuk memajukan nilai-nilai bersama kami, seperti yang kami lakukan pada pemerintah sebelumnya,” kata Blinken.

Pejabat AS sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan posisi dalam pemerintahan Netanyahu dari setidaknya dua politisi sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich. Ben-Gvir merupakan anggota parlemen yang terkenal dengan aksi provokatif dan anti-Arab. Sementara itu, Smotrich merupakan pemimpin partai Religious Zionism memiliki pandangan anti-Palestina dan anti-gay.

Ben-Gvir telah ditawari pekerjaan sebagai menteri keamanan nasional, posisi yang kuat yang akan menempatkannya sebagai penanggung jawab kepolisian Israel. Sedangkan Smotrich telah ditawari pengawasan atas badan Israel untuk urusan sipil Palestina.

Blinken mencatat bahwa hubungan AS-Israel telah berusia tujuh dekade dan pemerintahan Biden akan berbicara jujur dengan pemerintah baru Israel serta Palestina. Menurutnya, para pemimpin kedua wilayah juga harus menahan diri untuk tidak meningkatkan ketegangan yang membahayakan solusi dua negara.

Pemerintahan Biden, menurut Blinken, terus mendukung pengakuan pendahulunya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AS juga bekerja untuk memperluas "Abraham Accords" mantan Presiden Donald Trump yang melihat beberapa negara Arab menormalkan hubungan dengan Israel. Dia memuji penyelesaian baru-baru ini dari perjanjian perbatasan maritim antara Israel dan Lebanon.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement