Rabu 01 Feb 2023 00:35 WIB

Myanmar Diundang ke Pertemuan Militer Asia yang Diketuai AS

Militer Myanmar dikabarkan diundang pertemuan militer regional yang diketuai AS

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Militer Myanmar dikabarkan telah diundang pertemuan militer regional  yang diketuai bersama oleh Thailand dan Amerika Serikat
Foto: AP Photo/Aung Shine Oo
Militer Myanmar dikabarkan telah diundang pertemuan militer regional yang diketuai bersama oleh Thailand dan Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON - Militer Myanmar dikabarkan telah diundang pertemuan militer regional  yang diketuai bersama oleh Thailand dan Amerika Serikat (AS). Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada petengahan Februari mendatang.

Kelompok Kerja Pakar untuk Keamanan Maritim ASEAN Defense Ministers’ Meeting Plus (ADMM-Plus) selama lima hari akan dimulai pada 20 Februari. Kegiatan itu juga akan mencakup latihan “table top”.

Myanmar Now, sebuah publikasi online independen yang berfokus pada Myanmar melaporkan undangan tersebut pada Senin (30/1/2023). Media tersebut mengatakan telah menerima bocoran dokumen yang menunjukkan latihan teoretis yang dirancang untuk menangani pencarian dan penyelamatan, pembajakan, dan penyelundupan obat-obatan, senjata, dan manusia.

Letnan Kolonel Martin Meiners, juru bicara Departemen Pertahanan AS, mengatakan kepada Myanmar Now bahwa militer Myanmar telah diundang sesuai dengan protokol Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

"Kehadiran di forum ASEAN ditentukan oleh negara anggota ASEAN,” kata Meiners seperti dikutip laman Aljazirah, Selasa (31/1/2023).

Selain 10 anggota ASEAN, pertemuan itu akan mencakup perwakilan dari mitra dialog Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan AS. ASEAN telah berjuang menangani Myanmar di tengah kegagalan para jenderal yang berkuasa untuk mewujudkan rencana yang seharusnya mengakhiri kekerasan yang dipicu oleh kudeta 1 Februari 2021, dan menciptakan kondisi untuk dialog.

ASEAN telah melarang perwakilan senior militer Myanmar dari KTT utamanya. Tetapi setelah dua tahun pertumpahan darah beberapa negara anggota menyerukan ASEAN untuk terlibat dengan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang dibentuk oleh politisi terpilih yang disingkirkan para jenderal ketika mereka merebut kekuasaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement