Ahad 19 Mar 2023 12:41 WIB

Airlangga Sebut Golkar Sebagai Partai Wasathiyah

Partai wasathiyah menyeimbangkan antara pemerintah, masyarakat, dan keagamaan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat memimpin jajaran pengurus partai menggelar ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Rabu (19/10/2022).
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat memimpin jajaran pengurus partai menggelar ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Rabu (19/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, ketahanan keluarga sangat penting bagi ketangguhan bangsa. Karenanya, walau bukan partai agama, ia menekankan, Golkar terus mendorong pembangunan spiritual masyarakat.

Ia menyebut, pengajian akbar yang digelar sebelum memasuki Bulan Ramadhan merupakan salah satu pengingat kalau ormas-ormas yang didirikan siap berjuang memenangkan Partai Golkar 2024 nanti. Airlangga menegaskan, Partai Golkar akan memasuki 2024 sebagai partai tengah.

Baca Juga

“Partai Golkar mendorong partai tengah atau partai sentris. Kalau menurut istilahnya adalah partai-partai nilai tengah dan partai wasathiyah. Inilah yang sesuai dengan nilai-nilai keindonesiaan," tutur Airlangga saat Pengajian Akbar Menyambut Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah di Kompleks DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad (19/3/2023).

Airlangga menambahkan, partai tengah adalah partai yang selalu menjaga keseimbangan. Yakni keseimbangan antara kegiatan pemerintahan, kemasyarakatan, dan kegiatan keagamaan. “Keseimbangan ini yang sering kita sebut wasathiyah dan tentu partai ini partai yang berjuang di garis tengah,” tegasnya.

Ketum Golkar menegaskan, partai berlambang pohon beringin memang bukan partai Islam, namun, partainya terus berusaha mendorong pembangunan spiritual masyarakat melalui berbagai lembaga pendidikan keagamaan dan organisasi masyarakat yang didirikan. Ia mengaku, Golkar bertujuan menyebarkan agama Islam atau berdakwah ajaran agama Islam yang moderat atau rahmatan lil ‘alamin.

Maka itu, ia berpesan, agar selama bulan suci Ramadhan kader-kader dari Partai Golkar dapat turun ke masyarakat. Airlangga memerintahkan kader partainya menyerap aspirasi dari masyarakat selama Bulan Ramadhan. Terutama aspirasi soal kehidupan dan kebangsaan.

“Kepada seluruh fungsionaris diminta untuk seluruhnya masuk ke masyarakat dan melakukan safari di masyarakat agar aspirasi masyarakat diserap maksimal sebelum Pemilu 2024, karena pemilu ke depan diselenggarakan sebelum Bulan Ramadhan,” kata Airlangga.

Pada kesempatan itu, Partai Golkar mengumpulkan fungsionaris-fungsionaris dalam rangka memenangkan Pemilu 2024. "Ke Sorong dulu baru Raja Ampat, Kamis dulu baru Jumat. Walau puasa tetap semangat, sosialisasikan Golkar nomor empat," ujar Airlangga yang menutup sambutan melalui pantun.

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis menyampaikan, masyarakat Indonesia hari ini sedang dilanda kebingungan. Kebingungan itu terkait erat tahun politik 2024. Menurutnya, mendekati Pilpres 2024, masyarakat masih belum memiliki pasangan capres dan cawapres yang solid mendeklarasikan diri untuk maju.

Kondisinya macam-macam mulai dari yang belum memiliki pasangan sampai yang belum miliki kendaraan. "Nah tadi Pak Ketum menyebut Partai Golkar partai wasathiyah, ini baru pertama kali ini, selama ini Islam wasathiyah, ini Golkar menyebut sebagai wasathiyah," kata Cholil.

Cholil turut menitipkan pesan kepada kader-kader Partai Golkar. Baik yang ingin mencalonkan diri sebagai caleg maupun yang ingin mencalonkan diri sebagai capres agar sama-sama tidak melupakan amanah besar dari rakyat. "Ingin jadi presiden, ingin jadi dewan, jangan semata ingin menguasai tapi menyampaikan suara rakyat demi kemaslahatan bangsa," ujar Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement