BI Imbau Masyarakat tak Tukar Uang Pecahan di Pinggir Jalan

Red: Ahmad Fikri Noor

Selasa 28 Mar 2023 05:15 WIB

Warga antre saat penukaran uang. Bank Indonesia mengimbau masyarakat agar tidak menukarkan uang pecahan kecil di jasa penukaran uang pinggir jalan yang biasanya marak menjelang lebaran. BI mengimbau masyarakat langsung menukarkan lewat perbankan. Foto: ANTARA/Adeng Bustomi Warga antre saat penukaran uang. Bank Indonesia mengimbau masyarakat agar tidak menukarkan uang pecahan kecil di jasa penukaran uang pinggir jalan yang biasanya marak menjelang lebaran. BI mengimbau masyarakat langsung menukarkan lewat perbankan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bank Indonesia mengimbau masyarakat agar tidak menukarkan uang pecahan kecil di jasa penukaran uang pinggir jalan yang biasanya marak menjelang lebaran. BI mengimbau masyarakat langsung menukarkan lewat perbankan.

"Imbauan kami, lakukan penukaran (uang pecahan) di perbankan karena banknya ada banyak," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra di Semarang, Jateng, Senin (27/3/2023) saat peluncuran program Serambi (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri) yang merupakan kegiatan rutin tahunan BI setiap menyambut Ramadhan dan lebaran.

Baca Juga

Program Serambi merupakan rangkaian kegiatan pemenuhan kebutuhan uang rupiah dan layanan kas kepada masyarakat periode Ramadhan dan Lebaran 1444 Hijriah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan kecil (UPK).

"Ada 52 bank yang bekerja sama dengan BI untuk melayani penukaran uang bagi masyarakat. Karena itu, jangan lakukan penukaran di tempat-tempat di luar perbankan," kata Rahmat.

Rahmat pun menyampaikan sejumlah risiko bagi masyarakat yang melakukan penukaran uang di luar perbankan, yakni di jasa penukaran uang pecahan di pinggir-pinggir jalan. Pertama, masyarakat akan dikenai biaya penukaran uang sehingga jumlah uang pecahan yang diterima akan lebih sedikit dari nominal uang yang ditukarkan. Selain itu, masyarakat juga berisiko mendapatkan uang palsu dari jasa-jasa penukaran uang yang tidak resmi tersebut.

"Karena selain dipotong, ada biayanya (penukaran uang di jalanan), juga untuk menghindari peredaran uang palsu. Imbauan kami seperti itu," katanya.

Untuk kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan Lebaran 1444 Hijriah, BI Perwakilan Jateng telah menyiapkan uang kartal sebesar Rp 28,1 triliun untuk wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jumlah tersebut meningkat 11 persen dibandingkan momentum Ramadhan dan Lebaran tahun lalu, dan kami ini disediakan 472 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di Jateng dan DIY. Khusus untuk wilayah Semarang dan sekitarnya, BI Perwakilan Jateng bersama perbankan telah membuka 114 titik layanan penukaran uang sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Selain di perbankan, disediakan juga layanan penukaran kas mobil sebanyak 12 unit yang berlokasi di halaman Kantor Perwakilan BI Jateng, Rest Area Ungaran KM 429, Rest Area Salatiga KM 456, sejumlah instansi dan pasar tradisional.