Selasa 04 Apr 2023 01:25 WIB

Arab Saudi Angkat 25.714 Imam dan Muadzin

Sejak 2020, Arab Saudi telah berencana mengganti muadzin dan imam masjid asing.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Muazin Masjid Al Mirabi Hammoud Al-Labban mengumandangkan azan dengan latar jamaah masjid yang mengenakan masker untuk menghindari wabah Covid-19, di Jeddah, Arab Saudi. Arab Saudi Angkat 25.714 Imam dan Muadzin
Foto: AP/Amr Nabil
Muazin Masjid Al Mirabi Hammoud Al-Labban mengumandangkan azan dengan latar jamaah masjid yang mengenakan masker untuk menghindari wabah Covid-19, di Jeddah, Arab Saudi. Arab Saudi Angkat 25.714 Imam dan Muadzin

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi Sheikh Abdullatif Al-Sheikh telah mengumumkan bahwa Kementerian telah menunjuk 25.714 imam dan muadzin, di bawah sistem kontrak, di masjid-masjid Arab Saudi. Ini datang dalam inisiatif kerja Kementerian yang dimulai pada 1/6/1442 Hijriyah. 

Al-Sheikh mengatakan dengan selesainya proses penunjukan untuk posisi pengamat, advokat dan penjaga pria dan wanita, jumlah total mereka yang telah ditunjuk sejak dimulainya inisiatif untuk posisi kontrak sepanjang tahun 1444 Hijriyah akan menjangkau 45 ribu karyawan laki-laki dan perempuan.

Baca Juga

 

Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (3/4/2023) Al-Sheikh juga menambahkan bahwa jumlah imam, mubaligh dan muadzin yang telah ditunjuk berdasarkan kontrak penghargaan telah mencapai 24.180 orang sejak 1440 H di berbagai wilayah Arab Saudi. 

Kementerian Urusan Islam, sejak pengangkatan Al-Sheikh, telah melakukan proses rekrutmen terbesar dalam sejarahnya, berjumlah lebih dari 69 ribu pekerjaan. 

Kementerian juga berkontribusi dalam mempekerjakan lebih dari 4.000 pegawai perempuan di berbagai bagiannya, dengan mengangkat beberapa kader perempuan di kantor dan cabangnya, serta menunjuk wakil menteri perempuan pertama di Kementerian sejak didirikan lebih dari 24 tahun lalu.

 

Sejak 2020, Arab Saudi telah berencana mengganti muadzin dan imam masjid asing. Langkah tersebut dilakukan setelah diketahui orang-orang non-Saudi melafalkan adzan dan memimpin jamaah di banyak tempat sholat di pusat perbelanjaan.

 

Kementerian Urusan Islam Dakwah dan Penyuluhan telah meminta Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan mengarahkan pengawas pusat komersial utama dan menunjuk muazin dan imam Saudi dalam koordinasi dengan otoritas agama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement