Jumat 12 May 2023 21:16 WIB

ICMI Tegaskan Netral dalam Pemilu 2024

ICMI tak mempermasalahkan kalau anggotanya ikut berkompetisi di Pemilu 2024.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Ketua ICMI Arif Satria dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Masjid Istiqlal, Sabtu (8/4/2023).
Foto: ICMI
Ketua ICMI Arif Satria dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Masjid Istiqlal, Sabtu (8/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim Se Indonesia (ICMI) menegaskan netralitas dalam ajang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. ICMI berkomitmen mengawal proses demokratisasi di Indonesia menjadi kontestasi yang sejuk, damai dan bersih. 

"ICMI tidak menjadi partisan atau berpihak secara langsung atau tidak langsung kepada partai politik atau kontestan pemilu 2024," kata Ketua Umum ICMI Arif Satria dalam acara Halal Bihalal dan Silaturrahmi Tokoh bangsa pada Jumat (12/5/2023) malam. 

Baca Juga

Walaupun demikian, ICMI tak mempermasalahkan kalau anggotanya ikut berkompetisi di Pemilu 2024. ICMI berpesan bahwa langkah itu merupakan bagian dari upaya memajukan bangsa. 

"ICMI mendorong para anggotanya yang berasal dari kalangan politisi untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Berjuang melalui jalur politik salah satu pilihan terbaik untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat," ujar Arif. 

ICMI juga akan mendorong masyarakat menggunakan hak politiknya secara merdeka. ICMI akan mengajak kontestan untuk mengedepankan etika, moral dan kesantunan politik untuk memenangkan kontestasi politik 2024.

"ICMI siap mengawal etika, moral dan intelektual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memasuki musim politik pada 2024," ucap Arif. 

Selain itu, Arif menyatakan dalam khittahnya, ICMI memperjuangkan Ke-Islaman dan Keindonesiaan berdasarkan kecendekiawannya. Ia mengingatkan ICMI merupakan wadah bagi para cendekiawan muslim untuk beramal, berkreasi, menginspirasi, dan berprestasi. 

"Guna mengangkat harkat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia, dalam rangka pengabdian kepada Allah Subhanahu Wata’ala," ujar Rektor IPB tersebut. 

Selain itu, Arif menyebut ada tiga hal yang merupakan pangkal pandangan dasar ICMI yaitu ke-Islaman, keIndonesiaan, dan ke- Cendekiawanan. Sifat dasar ke-Islaman memberi landasan bagi pandangan-pandangan keIslaman yang bersifat universal. Sifat ke-Indonesiaan menyediakan lingkup penerjemahan pandangan ke-Islaman yang universal dalam konteks membangun kehidupan tanah air. Sedangkan sifat ke-Cendekiawanan merupakan tumpuan amanat khusus yang diemban ICMI dalam perjuangan membangun masyarakat dan bangsa. 

"Untuk mengawal proses politik di Indonesia agar berjalan dengan lebih matang, ICMI akan melaksanakan serangkaian pendidikan politik di seluruh Indonesia," ucap Arif. 

Diketahui, acara Halal Bilhalal ICMI dan Silaturrahmi Tokoh Bangsa adalah upaya ICMI merekatkan komponen bangsa dan menguatkan komitmen menjaga Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik, berperadaban maju dan disegani dunia internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement