REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Kita kerap mendengar ististilah mabrur. Utamanya, kepada mereka yang berkesempatan untuk berangkat haji.
Lantas apa saja tanda-tanda seseorang hajinya mabrur?
Koordinator Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, KH Ahmad Wazir Ali, menyebutkan ciri-ciri muslim yang melaksanakan rukun Islam kelima dan memperoleh predikat mabrur.
"Haji mabrur adalah haji yang di terima di sisi Allah SWT. Prasyarat pertama haji mabrur ialah seluruh rangkaian ibadahnya dilaksanakan dengan benar dan sah dari sisi fikih," kata Kiai Wazir kepada tim Media Center Haji (MCH) Daker Madinah.
Maka sebab itu, lanjut Kiai Wazir, peran pembimbing haji sangat penting dalam konteks kemabruran umat Islam yang menjalankan ibadah haji.
Adapun prasyarat kedua, Kiai Wazir menuturkan, pribadi jamaah setelah melaksanakan haji terhindar dari penyakit-penyakit hati, seperti riya', ujub, sombong dan semisalnya.
"Intinya terhindar dari sifat-sifat yang menjadi penyakit hati," tegasnya.
Adapun prasyarat yang ketiga, masih menurut Kiai Pengaduh Pondok Pesantren Denanyar Jombang itu, jamaah haji yang mabrur selalu tertanam dalam hatinya bahwa apa yang telah dilakukan sebelum, saat haji dan setelah berhaji murni ikhlas karena Allah.
"Di dalam hatinya tertanam keikhlasan, kesabaran, tawakkal, cinta akhirat, kerinduan dan merasakan keesaan serta keagungan dzat Allah SWT," ujar Kiai Wazir melanjutkan.
Sedangkan syarat yang selanjutnya, lanjut dia, ibadah seseorang semakin meningkat, baik ibadah spiritual maupun sosial.
"Mengalami peningkatan ibadah, ketakwaan, jiwa sosial dan tutur kata yang baik, sebagai dampak dari ibadah hajinya," tuturnya lagi.
Secara global, ciri-ciri di atas terangkum dalam kategori yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. "Saat Rasulullah ditanya soal ciri-ciri haji mabrur, beliau menjawab tiga hal, yaitu memiliki solidaritas yang tinggi, tutur kata yang baik dan kehadirannya menyenangkan, serta menghadirkan pesan-pesan Islam yang damai, rahmatan lil 'alamin," pungkas Kiai Wazir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
