Senin 02 Oct 2023 18:47 WIB

Ruang Hemodialisis RSUD dr Slamet Garut Ditutup Sementara 

Namun, pelayanan secara umum masih berjalan dengan normal.  

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Bupati Garut Rudy Gunawan mengunjungi RSUD dr Slamet pascakebakaran, Ahad (1/10/2023).
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Garut
Bupati Garut Rudy Gunawan mengunjungi RSUD dr Slamet pascakebakaran, Ahad (1/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pelayanan di ruang hemodialisis RSUD dr Slamet Kabupaten Garut ditutup untuk sementara waktu. Penutupan itu merupakan dampak dari kebakaran yang melanda rumah sakit itu pada Ahad (1/10/2023). 

Direktur RSUD dr Slamet Husodo Dewo Adi mengatakan, pelayanan secara umum masih berjalan dengan normal seusai kebakaran melanda gudang logistik pada Ahad siang. Namun, kebakaran itu berdampak ke ruang hemodialisa untuk pasien cuci darah.

Baca Juga

"Iya (ruang hemodialisis belum bisa digunakan). Mudah-mudahan dalam waktu dua minggu lagi ya. Bisa normal kembali," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Senin (2/10/2023).

Kendati demikian, Husodo mengatakan, pelayanan lain terhadap pasien tetap berjalan dengan normal. Pasien yang sempat dievakuasi saat peristiwa kebakaran juga telah kembali ke ruangan masing-masing. 

"Insya Allah (pelayanan lain) tidak terganggu. Semua bisa berjalan," ujar dia.

Ihwal penyebab kebakaran, Husodo menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Manajemen RSUD dr Slamet juga masih melakukan verifikasi terkait barang-barang yang terdampak untuk mendata total kerugian akibat kebakaran itu.

Menurut dia, peristiwa kebakaran itu pasti akan dijadikan pembelajaran untuk manajemen ke depannya. Manajemen berkomitmen untuk lebih siaga agar kebakaran di RSUD dr Slamet tak terulang kembali pada kemudian hari.

"Ini pasti jadi pembelajaran agar lebih siaga lagi," kata dia.

Sebelumnya, ruangan gudang logistik di RSUD dr Slamet Kabupaten Garut dilaporkan kebakaran pada Ahad siang. Api berhasil dipadamkan sebelum menjalar ke ruangan pelayanan pasien. Kebakaran juga tak sampai merenggut korban jiwa. Namun, peristiwa itu sempat membuat kepanikan.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Slamet Rd Muhammad Willy Indrawilis mengatakan, ruangan pelayanan yang paling terdampak kebakaran adalah ruang hemodialisa. Pasalnya, peralatan yang ada di ruang hemodialisa juga ikut dievakuasi. Karenanya, untuk beberapa hari ke depan, RSUD dr Slamet belum akan melakukan pelayanan hemodialisis atau cuci darah.

"Jadi kita alihkan dulu ke Rumah Sakit TNI, Rumah Sakit Guntur, dan rumah sakit lain. Kalau untuk hemodialisa sito atau segera bisa dilakukan di ICU. Kita ada alat hemodialisa di ICU," kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Ahad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement