Kamis 07 May 2020 06:16 WIB

Jabar Bawa 38 Warganya yang Datang dari Arab ke BPSDM

Mereka kebanyakan mahasiswa, sisanya berstatus tenaga kerja indonesia.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengunjungi Pusat Isolasi Mandiri, di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar, Kota Cimahi, Selasa (5/5). Dalam kesempatan tersebut Emil juga meninjau kondisi 86 warga Jabar yang sedang menjalani isolasi setelah pulang luar negeri
Foto: Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengunjungi Pusat Isolasi Mandiri, di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar, Kota Cimahi, Selasa (5/5). Dalam kesempatan tersebut Emil juga meninjau kondisi 86 warga Jabar yang sedang menjalani isolasi setelah pulang luar negeri

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan  Covid-19 Jabar kembali membantu pemerintah pusat meulangkan warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri. Pelaksanaan tahap II, ini totalnya ada 318 warga yang pulang.

Mereka mendarat dari Arab Saudi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan pesawat Saudi Arabian Nomor Penerbangan SVA818 route Riyadh (JED) - Jakarta (CGK), Selasa (5/5).

Menurut Dedi Taufik dari Divisi Pengamanan, dari 381 penumpang tersebut, 38 orang di antaranya warga jabar. Mereka kebanyakan mahasiswa, sisanya berstatus tenaga kerja indonesia (TKI).

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan hingga dokumen. Puluhan warga Jabar tersebut, berangkat menuju balai pelatihan Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Jabar di Kota Cimahi

Dedi menjelaskan, bahwa penumpang dari Arab Saudi masuk katagori PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri). Artinya, berdasarkan Permenkes setiap PPLN wajib isolasi mandiri.

"Saat penjemputan, kami mengatur screening penumpang saat di bandara dan saat kedatangan dengan mencatat nama, tujuan daerah, nomor telepon, No pasport ,dan NIK," ujar Dedi, Rabu (6/5). 

Dedi menjelaskan, gelombang penjemputan WNI diprediksi akan berlanjut. Untuk itu, berdasarkan evaluasi dalam pelaksanaannya, proses penjemputan di bandara harus melibatkan lintas divisi.

Kemudian, kata dia, informasi kedatangan WNI asal Jabar minimal H-2 sudah terinformasi ke tim Gugus Tugas Provinsi Jabar untuk koordinasi lintas instansi. Catatan penumpang (manisfestasi) diusahakan minimal H-1 sudah diterima oleh tim Gugus Tugas nasional dan Gugus Tugas provinsi/daerah lain.

"Harus ada tim untuk mengatur teknis dan mengedukasi saat kedatangan WNI asal Jabar. Selain itu, Rapid test diusahakan di bandara, jika positif diusahakan isolasi di tempat atau dikirim ke wisma atlet," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement