Ahad 31 Jan 2021 14:58 WIB

Sebanyak 3.300 Nakes Jabar Terdaftar Vaksinasi Massal

Vaksinasi massal ini upaya untuk mempercepat pemberian vaksin nakes secara nasional

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jalan Raya Kopo, Kota Bandung, Kamis (28/1). Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya dan sejumlah tokoh publik bersama sedikitnya 6.911 sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kesehatan Kota Bandung yang telah mendapatkan suntikan pertama menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 tahap kedua mulai Kamis (28/1). Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jalan Raya Kopo, Kota Bandung, Kamis (28/1). Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya dan sejumlah tokoh publik bersama sedikitnya 6.911 sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kesehatan Kota Bandung yang telah mendapatkan suntikan pertama menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 tahap kedua mulai Kamis (28/1). Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali akan melakukan vaksinasi massal kepada tenaga kesehatan. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, vaksinasi massal dilakukan agar jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang mendapat vaksin lebih banyak. Saat ini, vaksinasi dijalankan di Poltekkes dan 21 rumah sakit di seluruh Jawa Barat.

"Total ada sekitar 3.300 tenaga kesehatan yang akan mendapat vaksin tahap pertama sampai nanti hari Senin (1/2)," ujar Setiawan dalam konferensi pers usai meninjau vaksinasi massal, akhir pekan ini.

Bedanya, kata dia, kali ini Nakes tidak harus menunggu pesan singkat dari pemerintah untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Mereka, tinggal mendaftar secara langsung melalui fasilitas kesehatan setempat atau melalui laman bit.ly/vaksinasinakes.

Setiawan mengatakan, pendaftaran vaksinasi untuk tenaga kesehatan sampai hari ini masih dibuka. Maka bagi mereka yang belum terdaftar bisa segera mengajukan diri.

Menurut Setiawan, para Nakes bisa datang ke rumah sakit yang ditentukan dengan membawa kertu pengenal serta kartu tanda penduduk. Pemprov Jabar menargetkan agar vaksinasi tahap pertama kepada nakes bisa selesai dalam satu pekan. 

Dengan demikian, kata dia, dua pekan setelahnya vaksinasi tahap II bisa berlangsung lancar."Tenaga kesehatan harus sesegera mungkin karena mereka ada tugas untuk menjadi vaksiator atau kerja bagi masyarakat juga," kata Setiawan.

Untuk tahap I, kata dia, ada sekitar 87 ribu file vaksin COVID-19 yang sudah disebar di tujuh daerah. Sedangkan tahap II ada 253 file vaksin yang dikirim ke 27 kabupaten/kota.

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Barat Nina Susana Dewi mendukung program vaksinasi massal ini. Nina berharap target 2.300 vaksinasi khusus hari ini bisa dilakukan secara maksimal.

Dengan vaksinasi secara gencar di seluruh daerah, kata dia, maka nakes di daerah bisa mendapat vaksin Covid-19. "Jadi memang ini mempercepat vaksinasi untuk mereka yang ada di daerah jauh dan terpencil," paparnya.

Sedangkan menurut pelaksana tugas (Plt) Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, vaksinasi massal ini merupakan upaya untuk mempercepat pemberian vaksin untuk nakes secara nasional. Selain di Jabar program ini sudah dilakukan di Yogyakarta. 

Vaksinasi massal ini penting, kata dia, karena berdasarkan data per, Jumat (29/1), baru 38 persen nakes di Indonesia yang mengikuti vaksinasi. "Ini masih sangat jauh makanya kita targetkan harus dilakukan untuk akhir Februari ini selesai dosistahap kedua," papar Maxi.

Dengan selesainya vaksinasi tahap II untuk nakes, kata dia, maka pemberian vaksin bisa dilakukan untuk pekerja lainnya yang melayani rakyat seperti TNI, Polri, atau guru. Pemberian vaksin sesuai arahan Presiden Joko Widodo harus rampung dalam 300 hari untuk 181,5 juta penduduk Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement