Kamis 03 Feb 2022 06:55 WIB

Alquran Braille Cetakan Al Azhar Dikritik karena Kurang Tanda Baca

Alquran braille yang dipamerkan di Cairo International Book Fair 2022 dikritik.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Alquran Braille
Foto: Republika/Wihdan
Alquran Braille

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Alquran braille yang dipamerkan di Cairo International Book Fair 2022 itu mendapat kritikan dari seorang mahasiswa Al Azhar asal Uzbekistan yang juga penyandang tunanetra. Ia menyebut bahwa Alquran braille itu memiliki sejumlah kekurangan dalam tanda baca sehingga bisa membuat para penyandang tunanetra menjadi kesulitan ketika membaca mushaf Alquran braille tersebut. 

Seperti dilansir Iqna.ir pada Kamis (3/2/2022) Ia adalah Abed Janev seorang mahasiswa Al Azhar penyandang tunanetra dari Uzbekistan. Ia datang berkunjung ke Cairo International Book Fair 2022 untuk mempelajari Alquran braille. Janev memuji Al Azhar atas peluncuran Alquran dengan huruf braille. Kendati demikian ia menilai perlu adanya perbaikan dalam beberapa area. 

Baca Juga

"Salah satunya adalah fakta bahwa tidak ada tanda-tanda Waqaf dan Ibtida (jeda dan mulai lagi), yang membuat orang tunanetra sulit membaca Alquran," kata Janev

Dia menambahkan bahwa dalam Alquran braille itu tidak ada tanda-tanda Tasydid  dan beberapa halaman tidak memiliki nomor halaman. Abed berharap agar catatan-catatan ini diperhatikan dalam pencetakan salinan Alquran Braille berikutnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement