Sabtu 19 Mar 2022 21:50 WIB

Wisata Kampung Kue di Surabaya Raup Omset Rp 15 Juta per Hari

Wisata Kampung Kue lebih dikenal dan kunjungan wisatawan semakin meningkat.

Pelaku usaha kuliner memasak jajanan untuk dijual di Jalan Rungkut Lor Gang II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/2/2022). Pemkot Surabaya meresmikan kampung yang memiliki 71 pelaku UMKM dengan hasil produksi berbagai macam jajanan tersebut sebagai Kampung Wisata Kue guna meningkatkan perekonomian warga.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Pelaku usaha kuliner memasak jajanan untuk dijual di Jalan Rungkut Lor Gang II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/2/2022). Pemkot Surabaya meresmikan kampung yang memiliki 71 pelaku UMKM dengan hasil produksi berbagai macam jajanan tersebut sebagai Kampung Wisata Kue guna meningkatkan perekonomian warga.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wisata Kampung Kue yang berlokasi di Jalan Rungkut Lor 2, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, mampu meraup omset hingga Rp15 juta per hari.

"Alhamdulillah kami yakin bisa mengejar omset kami, seperti saat sebelum pandemi COVID-19. Kami yakin, bahwa Kampung Kue akan tetap ada untuk membantu menggerakkan ekonomi warga sekitar," kata Koordinator Wisata Kampung Kue Choirul Mahpuduah di Surabaya, Sabtu (19/3/2022).

Baca Juga

Menurut dia, dalam sehari, Wisata Kampung Kue yang di dalamnya terdapat 63 pedagang mampu memproduksi 2 juta kue, dengan total 70 jenis kue basah dan kering, yang dijual kembali oleh pemborong ke kabupaten/kota Sidoarjo dan Gresik. Hasilnya, pedagang di Kampung Kue ini mampu meraup omset hingga Rp15 juta per hari.

Irul panggilan akrab Choirul Mahpuduah, mengatakan, Wisata Kampung Kue semakin dikenal oleh masyarakat luas menyusul banyaknya kunjungan baik dari lembaga, kantor, perguruan tinggi dan lainnya. "Bahkan, banyak sekali pembeli atau pengunjung yang membeli dan memesan kue yang dimakan oleh Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, yakni kue apem. Mengingat juga dengan tradisi megengan menjelang bulan puasa, kami dibanjiri banyaknya pesanan kue apem," kata Irul.

Irul mengaku, bahwa perjalannya mendirikan Wisata Kampung Kue tidak semulus yang dibayangkan. Berawal dari tahun 2001 saat Irul pertama kali berdagang kuliner seorang diri, hingga pada tahun 2005 belajar untuk memulai menggerakkan mesin perekonomian di kampungnya dengan mengajak para ibu-ibu yang terbiasa membuat kue.

"Produk kami juga diterima di hotel-hotel dan pusat oleh-oleh, hingga di maskapai penerbangan. Bahkan, untuk kue kering, saat sebelum pandemi COVID-19 di tahun 2019, sudah menembus pasar di Singapura dan Malaysia," ujarnya.

Namun hal itu tak berlangsung lama, sejak pandemi COVID-19 menghantam Indonesia, Irul dan kawan-kawannya terpaksa harus menerima pengembalian produk dari pusat oleh-oleh, hingga harus memulai bisnis kue dari awal.

Setelah Kampung Kue diresmikan pada 8 Februari 2022 lalu, Irul mengaku mendapat banyak dampak positif yang mempengaruhi usaha para ibu-ibu. Wisata Kampung Kue lebih dikenal dan kunjungan wisatawan semakin meningkat. "Secara otomatis penghasilan semakin meningkat. Dengan diresmikannya Wisata Kampung Kue ini menambah kepercayaan masyarakat pada kualitas kue yang kami buat, hal ini juga membuat kredibilitas Kampung Kue semakin meningkat," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menjelaskan, pihaknya bersama dinas kesehatan dan stakeholder terkait, ikut memberikan pendampingan terkait perizinan kepada para pelaku UMKM di Wisata Kampung Kue.

Bahkan, lanjut dia, sebelum diresmikan langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi, Dinkes juga memberikan pelatihan kepada pengelola dan penjamah makanan. "Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya makanan yang higenis," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement