REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci terus menyiapkan diri menyambut Ramadhan. Di bulan suci ini, sebanyak 12.000 pekerja akan ditugaskan sepanjang waktu.
Tidak hanya itu, Kepresidenan juga sangat antusias untuk memungkinkan lebih dari 8.000 peluang relawan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Setidaknya, mereka membuka peluang untuk lebih dari 10 bidang relawan.
Dilansir di Saudi Gazette, Senin (6/3/2023), mereka juga merencanakan untuk mencapai lebih dari 200.000 jam relawan selama bulan suci Ramadhan. Dengan demikian, konfisi ini menjadikan relawan di dua masjid suci tersebut sebagai salah satu lingkungan relawan yang paling terorganisir di dunia.
Kepresidenan juga ingin melayani para lansia, penyandang disabilitas, melalui peningkatan layanan kendaraan. Sebanyak 10.000 kendaraan akan beroperasi sepanjang waktu, yang dapat dipesan sebelumnya melalui aplikasi Tanaqul.
Sebelumnya, diberitakan Masjidil Haram di Makkah mulai menggunakan aplikasi kecerdasan buatan (AI) canggih secara penuh. Langkah ini diambil melancarkan operasi penerimaan kunjungan jamaah umrah selama Ramadhan 1444 Hijrah.
Presiden Urusan Umum Dua Masjid Suci, Sheikh Dr. Abdulrahman Al Sudais, mengatakan upaya modernisasi rencana operasional terbesar dalam sejarah Masjidil Haram itu diaktifkan setelah satu tahun penelitian dan perencanaan.
Melalui rencana operasi ini, ia menyebut jamaah dapat memanfaatkan robot pintar dan aplikasi elektronik yang membantu memfasilitasi ibadah mereka.
Pada saat yang sama, kata dia, sebanyak 230 ruangan shalat di Masjidil Haram akan dibuka untuk menerima jamaah sepanjang bulan Ramadhan tahun ini.
Al-Sudais juga menambahkan semua pintu, termasuk bagian dari perluasan ketiga Masjidil Haram, telah dibuka untuk memastikan kelancaran proses masuk dan keluar jamaah selama bulan suci.
"Pintu khusus lansia dan difabel juga disediakan untuk memudahkan urusan mereka," ujar dia.
Sumber:
https://saudigazette.com.sa/article/630376/SAUDI-ARABIA/12000-employees-to-work-in-Grand-Mosque-during-Ramadan
Ikuti Whatsapp Channel Republika