REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Otoritas Umum untuk Perawatan Urusan Dua Masjid Suci, dalam kemitraan dengan lembaga pemerintah terkait menjalankan dua pusat penitipan anak. Orang tua bisa menitipkan anak sementara mereka melakukan umroh dan beribadah di Masjidil Haram, Makkah.

Dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (2/4/2024), pusat penitipan tersebut didirikan di sebelah Rumah Sakit Darurat Haram di daerah Ekspansi Saudi Ketiga di dalam Masjidil Haram.

Pusat ini memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 1.500 anak per hari. Usia anak beragam, mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun bagi anak perempuan dan anak laki-laki antara usia satu dan delapan tahun.

Pusat-pusat tersebut diawasi oleh tim konsultan dan spesialis khusus. Fasilitas di pusat termasuk ruang makan, area tidur, area bermain fisik, area aktivitas keterampilan, dan area untuk menonton pertunjukan visual. Sehingga ketika orangtua mereka tengah umroh, tidak perlu khawatir karena anak-anak mereka akan mendapatkan makanan di pusat tersebut.

Pusat ini menyelenggarakan model pendidikan landmark Dua Masjid Suci dan metodologi melakukan ritual keagamaan.

Pusat ini menyediakan layanannya secara gratis kepada keluarga yang datang untuk melakukan umroh dan beribadah di Masjidil Haram. Otoritas Masjidil Haram telah memastikan standar kualitas dan keamanan tertinggi di pusat perhotelan, yang bekerja sepanjang waktu.

Sejak beberapa tahun lalu, Kerajaan juga telah meluncurkan gelang pemandu untuk anak-anak. Gelang tersebut berisi informasi dasar mengenai anak, termasuk nomor ponsel wali. Ini akan memfasilitasi akses yang lebih mudah kepada mereka jika anak hilang, sekaligus membatasi kemungkinan anak tersesat.

Gelang identifikasi (ID) untuk anak-anak ini diberikan sejak di pintu masuk utama Masjidil Haram di Makkah. Perangkat ini berlokasi strategis di Gerbang Raja Abdulaziz, Gerbang Raja Fahd, dan Jembatan Ajyad untuk melayani pengunjung secara efektif.

Ikuti Whatsapp Channel Republika